Mohon tunggu...
Silvy AliyaSyafira
Silvy AliyaSyafira Mohon Tunggu... Jurnalis - SV IPB

Berusaha, berdo'a, tawakal.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menciptakan Regenerasi Petani Muda di Kabupaten Cariu, Buat Apa?

2 Maret 2020   13:03 Diperbarui: 2 Maret 2020   13:26 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keadaan Lahan Tani Kabupaten Cariu, Bogor, Jawa Barat--dokpri

Silvy Aliya Syafir

Cariu, Bogor (24/02/2020) - Petani merupakan salah satu jenis pekerjaan yang sangat besar perannya dalam mendukung ekonomi kemakmuran suatu bangsa. Petani menjadi penyumbang peran yang sangat besar dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia khususnya di Kabupaten Cariu. Untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045 dan meningkatkan perekonomian rakyat, perlu dilakukan regenerasi petani rutin setiap tahunnya. 

Namun, bukan hal mudah untuk mewujudkan regenerasi petani di era modern ini. Bangsa Indonesia, khususnya  generasi muda diberikan tantangan yang lebih besar hampir disegala aspek. Salah satunya di bidang pertanian, dimana minat generasi muda saat ini tergolong kurang untuk memajukan pertanian Indonesia. Hal tersebut dikarenakan adanya anggapan bahwa penghasilan petani kecil, kebanyakan hidup petani tidak makmur, kurangnya perlindungan hukum bagi petani, dan lain sebagainya. Namun, anggapan tersebut masih dapat dirubah dan regenerasi petani dapat terlaksana.

"Urgensi harus ada regenerasi petani di Kabupaten Cariu karena tidak ada petani yang umurnya di bawah 40 tahun, lebih dominan petani yang sudah lanjut usia, hanya ada 2 orang petani yang berumur sekitar 45 tahun, untuk mencapai ketahanan pangan maka regenerasi petani harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan segala aspek dan berfokus tentang bagaimana dapat menarik dan meningkatkan minat generasi muda untuk terjun di sektor pertanian"  kata Rani Nawang Wulan sebagai penyuluh pertanian kabupaten Cariu, Bogor, Senin (24/februari/2020)

Dalam kesempatan yang sama, Penyuluh Pertanian Kabupaten Cariu bernama Rita Yusnita juga mengatakan peningkatan minat generasi muda dan pengetahuan tentang pertanian sangat penting dilakukan untuk meningkatkan ekonomi.

"Mengenalkan pertanian saja tidak cukup, perlu dilakukan usaha untuk meyakinkan generasi muda agar tertarik untuk terjun di sektor pertanian. Dari berbagai kalangan, khususnya generasi muda memiliki anggapan bahwa bekerja di sektor pertanian  kurang menguntungkan, menjadi petani tidak akan memiliki hidup sejahtera. Disini peran pemerintah sangat strategis dan penting dalam mengubah pandangan masyarakat khususnya generasi muda" ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Hal tersebut dikarenakan pemerintah merupakan pihak yang sangat berperan untuk mewujudkan regenerasi petani melalui kebijakan-kebijakan beserta program-program yang diadakan. Mengingat pangan adalah kebutuhan semua manusia dan demi mewujudkan ketahanan pangan.

"Jika tidak ada peningkatan terhadap minat generasi muda, maka akan muncul para pengangguran yang awam dalam  ilmu pertanian akan pemanfaatannya, yang bisa melemahkan perekonomian di Kabupaten Cariu, untuk itu perlu dilaksanakan regenerasi petani agar menghingdari hal tersebut" Ucapnya.

Salah satu faktor penting agar regenerasi petani dapat berjalan dengan lancar adalah generasi muda. Namun, untuk menumbuhkan minat dan memandu generasi muda agar tertarik untuk bekerja di sektor pertanian tentu tidak mudah di era globalisasi ini. Maka dari itu, pemerintah sangat berperan penting yaitu dengan memberikan jaminan perlidungan hukum bagi  rakyat tani serta menjadikan profesi petani sebagai profesi formal, memberikan pendekatan serta penjelasan terkait teknik pertanian vertikal, dan mesosialisasikan asuransi di bidang pertanian. Sehingga, dengan lebih terjaminnya profesi petani baik dari segi hukum hingga produktivitas dan penghasilannya, maka akan mendorong generasi muda untuk menjadi generasi petani selanjutnya demi kemakmuran perekonomian rakyat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun