Mohon tunggu...
Silvie Mariana
Silvie Mariana Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Penulis buku 30 Suplemen Menulis untuk Guru Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perasaan Ibu

25 Desember 2023   11:47 Diperbarui: 25 Desember 2023   14:31 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerpen Hari Ibu

"Ibu tega!" protes Hanin sambil membanting pintu kamarnya. Permintaannya yang kesekian untuk pergi bersama teman-teman di malam hari ditolak ibu. Begitu juga dengan acara malam minggu bersama Anto, kekasihnya. Ibu hanya mengizinkan mereka bercengkerama di ruang tamu. Itupun dalam pengawasan ibu dari ruang tengah.

"Sekarang suamimu yang bertanggung jawab penuh atasmu!" bisik ibu sambil terisak saat sungkeman pernikahan Hanin dan Anto. Hanin mempererat pelukannya pada Ibu. Kepergian ayah 2 tahun lalu menambah isak tangis prosesi pernikahan Hanin.

"Dea, sudah jam 10 malam!" ujar Hanin.  Kembali tangannya mengusap minyak angin ke leher dan lengan. Sedikit umpatan anak gadisnya terdengar olehnya dari ruang tengah. Mata Hanin terpejam. Adegan puluhan tahun itu terulang. Hanin menyeka air matanya. Sekarang aku mengerti perasaan ibu saat menjagaku dulu, ujarnya mengenang almarhumah ibunya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun