Mohon tunggu...
Silvi Agustian
Silvi Agustian Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Fighting

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Reformasi Birokrasi Era Jokowi, Dapatkah Meningkatkan Kinerja ASN?

20 November 2019   11:44 Diperbarui: 20 November 2019   12:00 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tahukah anda seperti apa keadaan birokrasi negara kita saat ini ? yahhh,,,,, birokrasi saat ini sangatlah menjadi perhatian khusus oleh presiden Joko Widodo. Pasalnya presiden akan memangkas semua yang menjadi penghambat Reformasi Birokrasi salah satunya para Aparatur Sipil Negara yang tidak berkompeten. Wahhh hebat bukan ?

Faktanya saat ini para birokrat salah pemahaman tentang profesi dan tanggung jawab mereka, yaitu mereka sebagai birokrat, pemerintahan itu adalah PELAYAN masyarakat. Bukan kah seperti itu seharusnya. Tetapi masih ada kejanggalan yang kita temukan saat mengurus kepentingan kita ke lembaga atau instansi pemerintahan. Nahh maka dari itu penulis akan memaparkan tentang gambaran reformasi birokrasi di Indonesia.

Selama masa kampanye, salah satu kata kunci bagi rezim Jokowi adalah "Reformasi Birokrasi". Reformasi birokrasi merupakan salah satu agenda utama dalam pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Jokowi mematok target 7% pertumbuhan ekonomi dimasa kepemimpinannya. Untuk itu diperlukan pembangunan infrastruktur yang ditunjang oleh penguatan sumber daya manusia untuk mencapai impian itu.

Tantangan reformasi birokrasi di Indonesia setidaknya masih melekat permasalahan utama. Salah satunya, perekrutan Aparatur Sipil Negara yang masih kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). Pegawai merupakan alat terpenting dalam suatu organisasi. Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh pakar organisasi H.G. Hicks dalam bukunya The Management of Organization, bahwa pegawai yang merupakan unsur pertama, tanpa pegawai yang melakukan saling pengaruh dan mengerjakan pekerjaan organisasi, tidak akan ada organisasi, tujuan organisasi tidak akan tercapai tanpa hadirnya pegawai-pegawai yang professional.

Suatu organisasi yang baik membutuhkan sarana pendidikan dan pelatihan (diklat) sebagai pendukung kerja sekaligus penjamin pegawai-pegawai agar selalu professional dalam bekerja,  untuk meningkatkan kepercayaan maka mindset Aparatur Sipil Negara harus diubah. Mereka harus berjuang demi kehidupan, untuk peradaban panjang yang lebih baik, dan jauh kedepan untuk masa depan yang lebih baik. ASN harus mampu beradaptasi menjadi kader dan membawa perubahan fundamental untuk organisasinya. Tujuannya, harus mampu menggerakkan reformasi birokrasi untuk berjalannya pemerintahan yang lebih baik.

Dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan (diklat). Diklat mempunyai tujuan meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas secara professional dengan dilandasi kepribadian etika ASN sesuai dengan kebutuhan instansi. Diklat juga bertujuan utnuk memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang 

Selanjutnya masalah yang juga menghambat reformasi birokrasi juga dari investor yang sedikit berinvestasi ke dalam negri akibatnya akan menghambat reformasi birokrasi. Karena dengan banyaknya investor itu akan memperluas lapangan pekerjaan. Untuk yang menjadi faktor penghambat masuknya investor tersebut, ujar jokowi yaitu dia akan memangkas semua yang menjadi penghambat lamanya investor yang masuk.

Pemangkasan birokrasi berbelit yang dilakukan oleh presiden jokowi itu adalah jokowi akan mengeluarkan peraturan presiden tentang perizinan usaha, selama ini proses perizinan berbelit karena lembaga atau instansi berfikir seperti boss atau atasan. Padahal paradigm yang harus diterapkan adalah pemerintah sebagai pelayan masyarakat. Jokowi bertekad untuk mempercepat masuknya investor sebab dengan banyak nya investor akan lebih memperluas lapangan pekerjaan dan akan membantu perekonomian Indonesia. Untuk itu upaya yang diambil jokowi adalah pemangkasan birokrasi juga rantai perizinan yang panjang termasuk memerangi pungli yang kerap jadi momok di tengah masyarakat.

Semua yang menjadi penghambat investasi harus dipangkas seperti perizinan yang lambat, yang berbelit-belit, apalagi yang ada punglinya. Jokowi juga akan memangkas para birokrat yang berpola pikir lama dan mindset birokrasi tidak berubah. Padahal Aparatur Sipil Negara menjadi pondasi dan pilar-pilar penting didalam pemerintahan.

Selanjutnya ASN itu harus memiliki cakrawala berfikir seperti pemimpin dunia, pengembangan ASN sangat perlu dilakukan untuk melahirkan ASN yang berkualitas guna memajukan Indonesia. Maka perlu diadakannya diklat atau pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan dan mengubah mindset ASN agar meningkatkan kompetensi ASN.

Untuk menciptakan ASN yang berkualitas saya rasa itu bisa dilakukan pelatihan ataupun terobosan dasar nya yaitu tentang kepemimpinan, agar para birokrat tidak lagi berfikir bahwa mereka itu bos, tetapi mengubah pola pikir mereka agar mereka menyadari hakikat birokrat ataupun pemerintah itu adalah sebagai pelayan masyarakat. Tidak adalagi birokrat yang tidak maksimal melayani masyarakat, sebab mereka itu adalah agent of the change, yaitu agen perubahan untuk reformasi birokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun