Mohon tunggu...
Silvia Fibrianti
Silvia Fibrianti Mohon Tunggu... Hamba Allah SWT

Kuliner dan Traveling

Selanjutnya

Tutup

Film

Kenapa Bioskop Selalu di Lantai Atas? Ini Alasan yang Jarang Diketahui!

4 April 2025   17:36 Diperbarui: 4 April 2025   17:36 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah nggak sih kamu sadar, hampir semua bioskop di pusat perbelanjaan selalu ada di lantai atas? Entah di lantai 3, 4, bahkan ada yang sampai lantai 7. Jarang sekali ada bioskop di lantai dasar, apalagi di basement.

Kalau kamu mengira ini cuma kebetulan desain, ternyata tidak sesederhana itu. Di balik keputusan menaruh bioskop di atas, ada pertimbangan bisnis, psikologi, bahkan... strategi marketing terselubung yang bikin kamu makin penasaran. Yuk, kita bongkar satu per satu alasannya!

1. Strategi Bisnis: Biar Kamu "Belanja Dulu, Nonton Kemudian"

Mall atau pusat perbelanjaan itu dirancang dengan satu tujuan: bikin kamu betah dan belanja lebih banyak. Nah, dengan menaruh bioskop di lantai paling atas, kamu dipaksa melewati berbagai toko dulu sebelum sampai ke tempat tujuan.

Tanpa sadar, kamu bisa:

  • Beli minuman kekinian karena lewat food court;
  • Lirik baju diskon dan akhirnya mampir; atau
  • bahkan beli camilan yang harganya lebih murah daripada popcorn bioskop.

Dengan kata lain, bioskop adalah "pemikat", tapi toko-toko di lantai bawah adalah ladang transaksi.

2. Masalah Suara dan Getaran: Biar Nggak Ganggu Tetangga

Bioskop itu punya speaker gede-gede dan getaran bass yang kalau di lantai dasar bisa bikin toko sebelah jualan dalam mode gempa bumi.

Dengan menempatkannya di lantai atas, terutama lantai yang lebih jarang dihuni oleh toko-toko kecil, gangguan suara dan getaran bisa diredam dan tidak mengganggu tenant lainnya.

Coba bayangin kalau bioskop ada tepat di atas toko kue, lalu adegan ledakan di film Marvel bikin ovennya ikut bergetar, risikonya bisa fatal!

3. Butuh Ruang Besar dan Gelap

Layar bioskop butuh ruangan luas, gelap, dan minim cahaya alami. Nah, lantai atas mall biasanya punya area yang lebih fleksibel dalam desain, karena tidak terlalu bergantung pada pencahayaan alami yang biasanya difavoritkan untuk toko-toko.

Selain itu, penempatan di atas juga memudahkan pengaturan ventilasi dan suhu ruangan, karena bioskop bisa jadi tempat paling dingin sekalian paling gelap di seluruh mall. Tempat ideal untuk kabur dari panas dan hiruk-pikuk, bukan?

4. Psikologi Pengunjung: Naik = Petualangan

Secara psikologis, naik ke lantai atas seperti menuju tempat spesial. Rasanya seperti naik level, dari hiruk-pikuk mall ke tempat eksklusif untuk bersantai.

Bioskop jadi semacam "reward" setelah perjalanan melewati banyak toko. Itu sebabnya kamu jarang lihat bioskop di lantai 1, karena efek psikologisnya kurang "berasa".

5. Fakta Menarik: Bioskop Dulu Sering di Lantai Bawah!

Lucunya, di awal tahun 90-an, beberapa bioskop di Indonesia justru ada di lantai dasar. Tapi karena masalah suara dan keterbatasan ruang, banyak yang akhirnya pindah ke atas. Apalagi sejak munculnya konsep bioskop dalam mall, desainnya pun ikut menyesuaikan tren arsitektur dan gaya belanja masyarakat modern.

Bukan Cuma Soal Tempat, Tapi Soal Strategi

Jadi sekarang kamu tahu, penempatan bioskop di lantai atas bukan sekadar kebetulan arsitek atau iseng desainer mall. Di baliknya ada strategi matang yang melibatkan kenyamanan, bisnis, psikologi pengunjung, dan efisiensi teknis.

Dan lain kali kalau kamu naik eskalator menuju bioskop sambil tergoda diskon di kiri kanan ingat, kamu sedang berada di bagian dari rencana besar mall untuk membuat dompetmu sedikit lebih ringan sebelum film dimulai.

Selamat nonton, dan semoga pulang nggak bawa kantong belanja tambahan!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun