Mohon tunggu...
Silvany Dianita
Silvany Dianita Mohon Tunggu... Psikolog - Pranata Humas Ahli Muda BPSDM Kemendagri dan Psikolog Klinis

When you care for yourself first, the world will also find your worthy of care.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bangun ASN Cerdas Emosi dalam Menghadapi Perubahan

31 Desember 2021   18:38 Diperbarui: 1 Januari 2022   17:02 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). Foto: Fransiskus Simobolon/Kompas.com

Sosok ASN sebagai penyelenggara pemerintah sangatlah penting menjadi perhatian untuk menghadapi beragam perubahan yang terjadi utamanya dalam pencapaian pelayanan publik. 

Ketidaksiapan sosok ASN dalam menghadapi perubahan dapat menjadi kendala untuk penerapan kebijakan pemerintah. Tujuan dalam menghadapi perubahan adalah tentunya untuk dapat memperbaiki keberlangsungan suatu organisasi yang semakin dinamis. Masalah yang sering terjadi  adalah adanya resitensi atau penolakan terhadap perubahan itu sendiri. 

Hal ini dapat terjadi karena beragam alasan, antara lain adanya resistensi secara pribadi karena adanya rasa nyaman, kepribadian, nilai diri, faktor ketidakpastian akan perubahan, keragu-raguan, persepsi negatif yang mempengaruhi sikap sehingga seseorang memilih untuk menetap terhadap kondisi saat ini dan cenderung menolak perubahan.

Sumber Foto: Freepik
Sumber Foto: Freepik

Puncak perubahan mulai muncul saat situasi Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama dua tahun saat ini memberikan banyak dampak bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia, mulai dari mengubah kebiasaan sosial, mengubah pola kerja dari konvensional menjadi digital, mengubah pola kesehatan, perubahan politik, ekonomi, dan sebagainya. Hal ini tentunya juga memberikan pengaruh kepada tatanan pemerintahan.

Ketidakmampuan seseorang untuk menghadapi perubahan dapat menimbulkan persoalan seseorang untuk mengelola kematangan diri dalam mengendalikan emosi dan sosialnya utamanya menghadapi beragam situasi pada lingkungan baru. 

Kecerdasan emosi diperlukan untuk dapat mengendalikan emosi dan sosialnya yang bukan hanya dibutuhkan dari sekedar cerdas secara intelektual namun dibutukan kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perbedaan yang terdapat di luar dirinya.

Menurut Salovey dan Mayer mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan untuk menilik perasaan sosial yang melibatkan kemampuan terhadap orang lain, memilih informasi, dan menggunakan informasi untuk membimbing pikiran dan Tindakan. 

Kecerdasan emosional sendiri erat kaitannya dengan pengalaman seseorang dari lngkungannya terutama dari orang tua pada masa anak-anak yang sangat memberikan pengaruh terhadap pembentukan kecerdasan emosional. Sedangkan menurut Goleman, kecerdasan emosioanl adalah kemamuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri, dan kemampuan mengelola hubungan dengan orang lain.  Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional ditandai oleh beberapa ciri sebagai berikut:

  1. Memiliki kesadaran diri, yaitu seseorang mengetahui hal yang dirasakan kemudian mampu mengambil keputusan diri sendiri, memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang baik.
  2. Memiliki pengaturan diri, yaitu kemampuan seseorang untuk menangani emosinya sehingga memiliki dampak yang positif bagi pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hatinya, dan memiliki kemampuan untuk menunda kenikmatan sebelum mencapai suatu tujuan sehingga mampu memulihkan dirinya dari tekanan emosi.
  3. Memiliki motivasi diri, yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan dorongan untuk menggerakkan dan menuntunnya menuju sasaran, memiliki inisiatif, dan mampu untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustrasi.
  4. Memiliki empati, yaitu mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami sudut pandang orang lain, mampu menjalin hubungan saling percaya dan menyesuaikan diri dengan bermacam orang.
  5. Hal terakhir adalah keterampilan sosial, dimana diharapkan seseorang mampu menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan berinteraksi sosial dengan baik.

Kelima ciri-ciri kecerdasan emosi di atas memiliki peranan yang cukup baik bagi seseorang utamanya dalam mengendalikan kondisi psikologisnya atas perubahan yang sering kali terjadi. Melalui kecerdasan emosi, seseorang menjadi dapat memahami dengan baik kondisi emosinya, mampu mengendalikan diri, mampu memiliki energi untuk memperbaiki diri dengan baik sesuai dengan potensi yang ada, mampu memahami kondisi sekitarnya dan memilihara hubungan yang baik dengan orang lain.

Kecerdasan emosi merupakan kecerdasan yang sangat vital dan perlu dilatih serta dipelihara secara berkelanjutan hal ini memiliki kaitan erat dengan kualitas hidup manusia. Sehingga dengan memiliki kecerdasan emosi yang baik akan memberikan peluang bagi setiap orang untuk mengatasi persoalan yang sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun