Mohon tunggu...
Sila KarismaBestari
Sila KarismaBestari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hallo saya Sila, Mahasiswa dari prodi PGSD Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Speaker Sekolah sebagai Wadah Pelestarian Lagu Daerah

18 Oktober 2023   13:03 Diperbarui: 18 Oktober 2023   13:24 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sila Karisma Bestari, Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd.

Mahasiswa PGSD, Dosen PGSD FIPP Universitas Negeri Semarang

Indonesia merupakan negara kepulauan. Hal ini yang membuat Indonesia memiliki berbagai keberagaman budaya. Keberagaman budaya Indonesia adalah salah satu aset paling berharga dan menarik dari negara ini. Salah satu wujud keberagaman budaya yang paling mencolok adalah beragamnya lagu daerah yang tersebar di seluruh nusantara.

Lagu daerah merupakan bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia. Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu-lagu tradisional yang mencerminkan sejarah, kehidupan sehari-hari, kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat mereka. Melalui lagu-lagu daerah, masyarakat Indonesia menyampaikan pesan-pesan penting, menceritakan kisah-kisah lama, dan merayakan identitas budaya mereka.

Dalam konteks globalisasi dan modernisasi yang terus berlanjut, penting untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia, termasuk lagu-lagu daerah. Melalui lagu-lagu ini, kita dapat merasakan kekayaan budaya yang ada di seluruh negeri, menghormati keragaman yang menjadi identitas kita, dan merayakan keindahan musik tradisional yang telah ada selama berabad-abad.

Salah satu cara untuk menjaga dan melestarikan lagu daerah di lingkungan sekolah yaitu dapat dengan memanfaatkan speaker sekolah. Pengenalan lagu daerah melalui penggunaan speaker sekolah merupakan salah satu metode yang efektif untuk memperkenalkan warisan budaya Indonesia kepada siswa. Ini merupakan langkah penting dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya kita.

Waktu yang tepat untuk memutar lagu daerah dapat dilakukan saat jam istirahat berlangsung. Dengan memutar lagu daerah di jam istirahat dapat menciptakan atmosfer yang positif selama istirahat sekolah karena  lagu-lagu daerah yang energetik dan ceria. Selama jam istirahat, pemutaran lagu daerah dapat menjadi sarana yang menyegarkan dan memecah rutinitas harian siswa. Ini memberikan kesempatan untuk merilekskan pikiran mereka sejenak sebelum kembali ke kelas. Dengan rutin memutar lagu-lagu daerah, sekolah dapat membantu mempromosikan kesadaran dan kepedulian terhadap kekayaan budaya Indonesia. Ini dapat menciptakan rasa cinta akan warisan budaya dan merangsang minat siswa dalam memahami dan melestarikan budaya lokal.

Selain pemutaran lagu, sekolah juga dapat mengadakan pertunjukan kreatif yang melibatkan siswa dalam penampilan lagu-lagu daerah. Ini dapat mencakup paduan suara sekolah, pertunjukan tari tradisional, atau bahkan pameran seni terkait dengan lagu-lagu tersebut. Sekolah dapat berkolaborasi dengan seniman dan budayawan lokal untuk mendukung inisiatif ini. Mereka dapat memberikan wawasan tentang makna dan konteks budaya di balik lagu-lagu daerah, serta membantu siswa memahami keunikan musik tradisional.

Pemutaran lagu daerah di jam istirahat sekolah dengan speaker sekolah adalah langkah yang positif dalam mendukung pendidikan budaya, penghargaan terhadap warisan budaya lokal, dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih berwarna dan beragam. Dengan dukungan dan partisipasi siswa, guru, serta komunitas sekolah, pemutaran lagu daerah dapat menjadi aspek yang berharga dalam pendidikan siswa dan pembentukan karakter mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun