Mohon tunggu...
Aria Sankhyaadi
Aria Sankhyaadi Mohon Tunggu... Kuli laptop, wi-fi, dan kamera -

Berambut keriting, berkulit cokelat sawo matang, dan bernapas dengan paru-paru. Pemilik akun instagram @aria.sankhyaadi, monggo difollow. Jangan lupa, mampir juga ke aria-sankhyaadi.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Gunung di Hokkaido Ini Nggak Kalah Eksotis dengan Gunung Fuji

29 Desember 2017   12:28 Diperbarui: 30 Desember 2017   04:57 2352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepatu bootnya boleh kakak (Dokumentasi pribadi)

Tak dipungkiri, waktu tempuh perjalanan yang jika ditotal-total menghabiskan waktu lebih dari 11 jam ini telah berhasil membuat tenaga saya terkuras, terlebih suhu udara saat itu berkisar antara 5 sampai dengan 10 derajat celcius.

Agar tak kehabisan tenaga, selama dalam perjalanan menggunakan bus dari bandara Asahikawa menuju kawasan Asahidake, saya pun mencuri-curi waktu guna memejamkan sesaat kedua mata. Sebenarnya sih memang saya anaknya tuh pelor (nempel molor).

Baca juga:Begini Nasib Suku Ainu Sekarang, Suku Asli di Jepang

Pemandangan di daerah pedesaan Hokkaido (dokumentasi pribadi)
Pemandangan di daerah pedesaan Hokkaido (dokumentasi pribadi)
Usaha ini nampaknya tak berlangsung lama, sebab sepanjang perjalanan menuju kawasan Asahidake, pemandangan asri khas pedesaan Jepang sudah tersaji indah di depan mata saya.

Cuaca saat saya tiba di Asahikawa terbilang cerah sehingga dari balik jendela bus, pemandangan berupa gunung es sudah tersaji indah dari kejauhan. Pemandangan indah lainnya yang membuat saya gagal memejamkan mata barang sejenak di bus adalah hamparan sawah yang menguning dan telah dipanen, serta deretan rumah-rumah pedesaan khas Jepang yang memiliki bentuk dan warna beragam.

Saatnya Mendaki Gunung Asahidake


Asahidake merupakan puncak tertinggi di Hokkaido dan bagian dari rangkaian pegunungann berapi Daisetsu-san. Wilayah selatan puncak ini berbentuk seperti tapal kuda dan di bagian bawah lembah, terdapat kolam atau danau ''Sugatami-no-ike''.

Sugatami dalam Bahasa Jepang bermakna cermin panjang dan sesuai namanya, permukaan air danau ini berfungsi sebagai cermin yang memantulkan bayangan indah gunung dipermukaan airnya dan saat musim gugur biasanya danau ini sudah mulai membeku.

Danau di lembah Gunung Asahidake yang sudah mulai membeku (dokumentasi pribadi)
Danau di lembah Gunung Asahidake yang sudah mulai membeku (dokumentasi pribadi)
Meski ketinggian Asahidake hanya mencapai 2.290 meter, di musim panas wisatawan atau pendaki dapat menemukan berbagai tanaman yang biasanya hanya dapat ditemukan di ketinggian 3.000 meter. Pendaki dan wisatawan juga dapat menikmati keindahan dedaunan musim gugur serta embun beku pada musim dingin.

Bagi Anda pendaki pemula seperti halnya saya atau belum pernah mendaki gunung sebelumnya, tidak perlu khawatir sebab telah tersedia trek untuk pendaki pemula yang tidak memiliki pengalaman mendaki gunung.

Mungkin bagi sebagian banyak orang yang sudah sampai puncak Semeru, puncak Rinjani atau puncak-puncak gunung lainnya di Indonesia, mendaki Gunung Asahidake ini mah tidak ada apa-apanya. Cuma balik lagi, mendaki itu bukan tentang menaklukan gunung, sejatinya adalah menaklukan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun