Mohon tunggu...
Sigit Priatmoko
Sigit Priatmoko Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Peneliti, Penulis Buku, Pegiat Literasi

Selain sebagai dosen, saya juga sehari-hari sebagai Editor in Chief Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. Saya juga aktif dalam komunitas literasi bernama Kita Belajar Menulis (KBM) yang basisnya di Kabupaten Bojonegoro.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Sering Lupa Isi Buku yang Dibaca? Mungkin Cara-cara Ini Bisa Membantu

11 Mei 2022   13:50 Diperbarui: 11 Mei 2022   16:16 1578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku | Dokumentasi pribadi

Selama membaca sebuah buku, kita bisa menyiapkan alat tulis untuk membuat catatan. Jika enggan repot, sekarang di smartphone kita sudah ada banyak aplikasi yang memudahkan kita membuat catatan. Beberapa seri smartphone bahkan sudah menjadikan fitur ini sebagai fitur bawaan.

Ketika mencatat, sertakan juga identitas buku dan nomor halaman. Cara ini juga sangat berguna bagi teman-teman yang tujuan utamanya membaca buku adalah untuk mengerjakan tugas sekolah atau kuliah. Ketika dibutuhkan, teman-teman tinggal copy-paste saja ke tugas yang sedang dikerjakan. 

Namun ingat, tetap harus mencantumkan sumbernya. Dengan mencatat, kita tidak hanya menandai, tapi juga sedang mengingat-ingat bagian buku tersebut. 

Membahas Ulang Isi Buku

Cara lain yang bisa kita gunakan jika malas mencatat adalah bahas isi buku bersama teman. Misalnya ketika sedang nongkrong di warung kopi atau sekadar ngobrol ringan, selipkan saja pembahasan mengenai isi buku.

Teman-teman bisa mengaitkan topik obrolan dengan bagian dari isi buku yang relevan. Cara ini bisa diterapkan jika kita belum lama mengkhatamkan sebuah buku dan ingatan tentang isi buku masih segar. 

Supaya obrolan mengenai isi buku semakin menarik, usahakan mencari taman yang hobi atau frekuensi pemikirannya sama dengan kita. Misalnya, teman-teman suka membaca novel fiksi, maka akan lebih asyik membahasnya jika dengan teman yang juga tertarik dengan karya-karya fiksi. 

Jika kesulitan mencari teman yang 'se-frekuensi', teman-teman juga bisa memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, atau Twitter untuk membahas isi buku. Buat saja feed atau twit mengenai isi buku yang menurut kalian menarik. 

Bagi teman-teman yang berprofesi sebagai pendidik, pembahasan isi buku juga bisa disisipkan di sela-sela kegiatan pembelajaran. Kalian juga bisa menyuruh peserta didik menganalisis bagian dari isi buku tersebut.

Menulis Resensi

Cara yang satu ini mungkin sedikit lebih sulit dibandingkan cara-cara di atas. Namun, manfaatnya jauh lebih besar. Dengan menulis resensi, ingatan kita tentang isi buku dapat tertanam lebih kuat. Ada beragam jenis resensi yang bisa teman-teman gunakan. 

Jika masih pemula, saya sarankan menulis resensi deskriptif saja. Resensi jenis ini hanya menuntut kita untuk mendeskripsikan secara sekilas buku dan isinya. Gampangnya, kita seperti menceritakan secara singkat isi sebuah buku. Meski demikian, ada kaidah-kaidah yang tetap harus dipatuhi.

Jika merasa sudah terbiasa menulis resensi, teman-teman bisa menggunakan jenis resensi berikutnya, yaitu yang disertai dengan penilaian atau opini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun