Saya berpikir, ini event seru yang memanjakan mata. Setiap anggota keluarga pasti bisa menikmatinya. Toh, modalnya hanya mata telanjang, dari anak - anak sampai dewasa pasti suka aneka warna dan bentuk kembang api di langit.
4. Macao Food Festival (MFF)
Setelah agenda memanja mata, menyenangkan diri sendiri dan mengisi otak dengan pengalaman ilmu saat baru urusan perut. Kebetulan sekali saya penikmat kuliner amatir, suka menjelajah rasa. Saya pikir anak - anak juga suka soal makanan, tapi perlu pilih - pilih menu untuk mereka agar tak sakit perut. MFF konon menyajikan beraneka makanan khas lokal dan manca negara, mungkin termasuk dari Indonesia. Lumayan bisa dapat bahan tulisan tentang kuliner  di event festival ini.Â
5. Gereja - Gereja Tua
Hati, perut, mata dan otak sudah diberi isi, saat mengisi jiwa dengan pengalaman sejarah religi. Saya Kristiani, maka saya ini mengunjungi gereja - gereja klasik Roma dan Portugis  yang berada di Macao yang dibangun pada abad 16. Saya mencatat setidaknya ada 10 situs gereja klasik disana, yaitu : St. Lawrence's Church, St. Joseph Seminary & Church, St. Augustine's Church, Dom Pedro V Theatre, Leal Senado Building, Holy House of Merry, The Catedral, St. Dominic Suare, St. Dominic Church, Ruin of St. Paul's, Company's of Jesus Square. Apalagi bila bisa melihat ritual di gereja - gereja tersebut.Â
Setelah saya renungkan sejenak, slogan "Experience Macao, Your Own Style" sangat tepat. Di Macao semua hal keindahan, pengetahuan, pengalaman bisa didapatkan dalam satu kawasan. Saya rasa tak akan cukup untuk melihat semua hal di atas hanya dalam waktu  2 malam 3 hari. Wonderful Macao bukanlah isapan jempol. Apalagi untuk pergi kesana tak perlu (bebas visa), kapan bisa pergi kesana?  #ngarepdotcom
Sebelum pergi perlu check tip dari travel blogger yang berkali - kali ke Macao dibawah ini :Â
Ingin tahu lebih mendalam kunjungi website-nya : https://en.macaotourism.gov.mo