Kali ini pun istri saya harus terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala yang kurang lebihnya hampir sama dengan gejala yang saya alami. Tapi bedanya istri saya baru saja kena, ya tentu saja karena kontak erat dengan saya.
Alhamdulillah, dalam hal ini anak kesayangan kami negatif Covid-19, dan sementara waktu anak kami dititipkan kepada sanak saudara kami, sebabnya kami harus menjalani isolasi mandiri.
Nggak tega banget sebenarnya menitipkan anak kami ini, bahkan istri saya sampai sedih hingga menangis dibuatnya, tapi apa hendak dikata kami harus menjalani isolasi mandiri secara ketat.
Ya, ternyata begini rasanya, kami memang harus terima cobaan dan kenyataan pahit ini, Ramadan tahun 2021 ini dan ke depan hari raya Idul Fitri, ternyata kami harus di isolasi mandiri karena kami positif Covid-19.
Terkhusus buat saya yang dua kali kena Covid-19, betapa saya sungguh sangat terpukul, kok kenapa bisa saya sampai harus kena lagi Covid-19 ini. Padahal saya selalu disiplin menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19, terus kok bisa sih saya terinfeksi lagi, kenanya juga di mana, jadi enggak habis pikir, tapi ya sudahlah mau bagaimana lagi, saya kena karantina lagi, kena kurung lagi deh.
Yah, yang jelas berkaca dari apa yang saya alami ini, saya berpesan kepada Anda, apalagi bagi Anda yang belum divaksin, begitu juga yang sudah divaksin, jangan juga langsung euforia oleh karena mentang-mentang sudah divaksin.
Agar kiranya tetap selalu waspada dan berhati-hati terkait Covid-19 ini, bahwa Covid-19 ini ada dan pandeminya belum berakhir, tolong jangan lengah dan selalu disiplin mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan serta saling menjaga keselamatan bersama.
Khususnya juga bagi Anda para penyintas Covid-19, agar tetap waspada dan hati-hati karena tidak ada jaminan kalau penyintas Covid-19 enggak bakal terinfeksi lagi Covid-19, karena Anda pun bisa saja seperti yang saya alami, Anda pun masih sangat rentan terinfeksi kembali.