Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Dua Kali Kena Covid, Ternyata Begini Rasanya

8 Mei 2021   02:19 Diperbarui: 8 Mei 2021   10:55 1572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasien virus corona dalam masa penyembuhan penyakit Covid-19.(Shutterstock via kompas.com)

Kaget, tersentak, prihatin, dan sedih, begitulah rasa yang mendera dalam diri ini, karena untuk kedua kalinya saya dinyatakan positif Covid-19.

Sempat tidak percaya tapi faktanya ya memang benar seperti itu realitanya, saya harus menerima kenyataan bahwa saya harus kena Covid-19 dua kali.

Ya, sebenarnya sekira tanggal 11 Januari 2021 yang lalu saya sudah pernah dinyatakan positif Covid-19 dengan status OTG, lalu setelah menjalani isolasi mandiri kurang lebih 14 hari dan dengan berdasar hasil Swab PCR negatif, saya akhirnya dinyatakan sembuh.

OTG Positif Covid, Ternyata Begini Rasanya

Dan kali ini secara tidak terduga, tanggal 6 Mei 2021 hasil swab PCR saya positif Covid-19, artinya saya harus kena Covid-19 lagi, tapi kali ini saya dengan gejala, yaitu flu (batuk, pilek, demam) hampir seminggu, mengalami kehilangan penciuman dan perasa pada lidah, sekujur badan rasa lemas dan rasa tertusuk-tusuk, serta nafas agak berat.

Kolase hasil diagonasa Covid-19 saya | Dokumen Pribadi
Kolase hasil diagonasa Covid-19 saya | Dokumen Pribadi

Karena rasa tidak percaya, dan saya merasa keluhan dan gejala yang saya alami ini hanya flu biasa, dan berobatnya juga berobat biasa, maka saya pun sempat menyanggah hasil Swab PCR positif Covid-19 saya ini dan klaim kepada dokter yang merekomendasikan Swab PCR terhadap saya.

Bukankah penyintas Covid-19 itu kebal atau nggak akan tertular Covid-19 lagi dokter, bahkan saya juga sudah pernah donor plasma, tapi kok saya bisa kena Covid-19 lagi dokter?

Dari penjelasan dokter yang memeriksa saya, beliau menyatakan dengan tegas, penyintas Covid-19 itu daya imunitas terhadap Covid-19 hanya bisa bertahan kurang lebihnya 3 bulan, demikian setelahnya bisa saja terinfeksi lagi Covid-19, dan tergantung juga pada kondisi daya tahan tubuh dan kesehatan masing-masing.

Oleh karenanya juga, para penyintas Covid-19 penting juga untuk divaksin terhitung sejak 3 bulan setelah sembuh dari Covid-19, hal ini dalam rangka meningkatkan imunitas tubuh para penyintas, apalagi virus corona sudah bermutasi dan ada varian-varian baru.

Yah begitulah kenyataannya, pada faktanya penyintas Covid-19 atau yang pernah kena Covid-19 bukan berarti tidak bisa terinfeksi lagi, bukan pula langsung imun terhadap virus corona, tetap juga butuh divaksin, karena terbukti saya yang penyintas Covid-19 saja, ternyata bisa dua kali kena positif Covid-19.

Kali ini pun istri saya harus terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala yang kurang lebihnya hampir sama dengan gejala yang saya alami. Tapi bedanya istri saya baru saja kena, ya tentu saja karena kontak erat dengan saya.

Alhamdulillah, dalam hal ini anak kesayangan kami negatif Covid-19, dan sementara waktu anak kami dititipkan kepada sanak saudara kami, sebabnya kami harus menjalani isolasi mandiri.

Nggak tega banget sebenarnya menitipkan anak kami ini, bahkan istri saya sampai sedih hingga menangis dibuatnya, tapi apa hendak dikata kami harus menjalani isolasi mandiri secara ketat.

Ya, ternyata begini rasanya, kami memang harus terima cobaan dan kenyataan pahit ini, Ramadan tahun 2021 ini dan ke depan hari raya Idul Fitri, ternyata kami harus di isolasi mandiri karena kami positif Covid-19.

Terkhusus buat saya yang dua kali kena Covid-19, betapa saya sungguh sangat terpukul, kok kenapa bisa saya sampai harus kena lagi Covid-19 ini. Padahal saya selalu disiplin menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19, terus kok bisa sih saya terinfeksi lagi, kenanya juga di mana, jadi enggak habis pikir, tapi ya sudahlah mau bagaimana lagi, saya kena karantina lagi, kena kurung lagi deh.

Gambar saat di swab PCR kedua akhir Januari lalu | Dokumen Pribadi
Gambar saat di swab PCR kedua akhir Januari lalu | Dokumen Pribadi
Ya sudahlah dijalani saja, ini juga demi kesehatan juga sih, lagian juga daripada dipikirin terus malah jadi stres dan jatuhnya malah makin bikin nggak sehat, lebih baik isolasi mandiri ini saya berpikir yang baik-baik saja dan saya isi kegiatan yang bermanfaat dan menghibur, seperti menulis artikel, nonton tv, dan kegiatan positif lainnya.

Yah, yang jelas berkaca dari apa yang saya alami ini, saya berpesan kepada Anda, apalagi bagi Anda yang belum divaksin, begitu juga yang sudah divaksin, jangan juga langsung euforia oleh karena mentang-mentang sudah divaksin.

Agar kiranya tetap selalu waspada dan berhati-hati terkait Covid-19 ini, bahwa Covid-19 ini ada dan pandeminya belum berakhir, tolong jangan lengah dan selalu disiplin mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan serta saling menjaga keselamatan bersama.

Khususnya juga bagi Anda para penyintas Covid-19, agar tetap waspada dan hati-hati karena tidak ada jaminan kalau penyintas Covid-19 enggak bakal terinfeksi lagi Covid-19, karena Anda pun bisa saja seperti yang saya alami, Anda pun masih sangat rentan terinfeksi kembali.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun