Sebaiknya ambil saja dari hal-hal ringan dan sederhana berdasarkan dari berbagai pengalaman pribadi Anda dan orang lain.
Tidak juga harus terlalu kaku banget bertutur dalam menulis, karena Kompasiana juga membebaskan Kompasianersnya menulis sesuai cara bertuturnya masing-masing.
Yang penting, artikel tetap terstruktur dan terkonsep secara rapi, pembaca mudah mencerna maupun memahami artikel dan nyaman membaca artikel.
*****
Jadi, daripada plagiat, bingung cari ide dan gagasan, ataupun mencomot sana-sini yang sudah basi, lebih baik bikin artikel yang baru, orisinil, natural dan jujur bertutur mengalir apa adanya berdasar pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain.Â
Bahkan takperlu khawatir artikel kita sedikit pembaca, karena berdasar pengalaman penulis, artikel karier dan dunia kerja yang kita buat akan dengan sendirinya menemukan pembacanya, bertambah sedikit demi sedikit, dari puluhan, ratusan, ribuan, bahkan pernah sampai belasan ribu pembaca.
Apalagi kalau Anda mampu mengemas artikel secara featured, maka artikel anda akan awet, tidak gampang basi, dan selalu aktual dan faktual dengan dunia kerja dan dinamisnya pergerakan perkembangan zaman.
Boleh baca artikel ini : Artikel Gampang Basi, Kemas Saja Secara Featured
Nah, inilah kiranya yang bisa penulis bagikan, terkait rahasia menembus headline Kompasiana dalam menulis artikel karier dan dunia kerja.
Namun sekali lagi, keputusan soal artikel mampu menembus headline tetap ada pada Kompasiana, namun setidaknya apa yang sudah penulis bagikan ini, maka inilah yang penulis praktikan dan hasilnya penulis cukup mampu menembus headline Kompasiana.
Bukan pula bermaksud mengajari ataupun untuk menggurui, namun penulis berniat ikhlas untuk berbagi.