Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Punya Kemampuan di Luar Job Description, Haruskah Disembunyikan?

6 Desember 2020   15:45 Diperbarui: 7 Desember 2020   10:37 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: www.pixabay.com)

Anda punya kemampuan ataupun keterampilan lainnya di luar job desc tapi Anda menyembunyikannya dari kantor atau Anda simpan rapat-rapat supaya kantor tidak mengetahuinya?

Ya, memang secara umumnya, hal ini seringkali terhinggap pada karyawan dan mungkin juga Anda, dan tentunya ada latar belakang alasannya masing-masing, terkait sebab kenapanya kemampuan lainnya di luar job desc yang dimiliki tersebut harus disembunyikan dari kantor.

Umumnya, yang menjadi latar belakang alasannya di antaranya adalah mungkin karena Anda merasa kemampuan lain yang Anda miliki di luar job desc tersebut tidak terlalu penting dan berpengaruh dalam mendukung karir Anda ke depannya atau nggak ada hubungannya dengan karir Anda.

Sehingga Anda justru menutupi kemampuan di luar job desc yang Anda miliki tersebut dari kantor, karena Anda justru takut nanti ke depannya bakal jadi sering disuruh-suruh oleh kantor.

Bahkan, Anda memikirkan untung dan ruginya, dan lebih merasa jadi sebuah kerugian besar bagi Anda kalau kemampuan di luar job desc yang Anda miliki tersebut ditunjukan kepada kantor.

Karena, saat kantor memakainya, nggak ada insentifnya atau nggak ada pengaruhnya dengan tambahan penghasilan serta jadi rugi nggak dibayar oleh kantor.

Ya, terkait berbagai alasan-alasan tersebut dan mungkin termasuk alasan yang lainnya adalah logis dan wajar saja adanya, serta merupakan hak preogatif dari karyawan termasuk Anda, mau membukanya atau tetap menutupinya dari kantor.

Nah, berkaitan dengan itu, berdasarkan pengalaman penulis, di sini penulis ingin membuka sudut pandang pemikiran.

Bahwa sejatinya, tak harus juga menyembunyikan kemampuan lain di luar job desc yang dimiliki oleh diri kita tersebut dari kantor.

Jujur, sebelumnya penulis juga sependapat dengan berbagai alasan umum tersebut dan enggan menunjukan adanya kemampuan lain di luar job desc yang penulis miliki.

Namun, seiring waktu berjalan dan berproses dalam bidang pekerjaan, akhirnya penulis memutuskan, untuk sedikit demi sedikit membuka wawasan, sehingga secara perlahan juga mulai transparan terkait kemampuan lain di luar job desc penulis.

Ternyata, apa yang jadi pemikiran penulis yang sependapat tentang alasan sebab kenapanya harus menyembunyikan kemampuan di luar job desc tersebut tidaklah sepenuhnya benar begitu adanya.

Sebab apa, ternyata ada sisi positif tersendiri yang akhirnya secara perlahan demi perlahan bisa memberikan benefit bagi ke depannya.

Seperti contoh dari penulis misalnya, selain spesifikasi kemampuan sesuai job desc yang sudah penulis emban, penulis juga memiliki kemampuan dan pengalaman entrepreneurship, kemampuan dan pengalaman seni dan entertaiment.

Ternyata setelah penulis mulai menunjukannya secara terbuka di kantor, justru penulis banyak mendapat respon positif dan mendapat kemujuran, karena dari situlah juga yang ternyata awalnya bisa memberi penulis rezeki yang tidak disangka-sangka.

Ilustrasi gambar via sormeyli.com
Ilustrasi gambar via sormeyli.com

Karena pada akhirnya, dengan diketahuinya kemampuan di luar job desc tersebut seiring itu juga datang job-job yang bisa memberi benefit tambahan di luar job desc.

Seperti misal job yang datangnya dari satuan kerja lainnya yang masih seatap dalam lingkungan kantor penulis di antaranya, job MC, job mengisi narasi profil, job membantu promosi produk kerja dan sebagainya.

Bahkan, seiring dengan kebutuhan organisasi yang memerlukan SDM di bidang entertaiment atau seni dan hiburan, akhirnya penulis mendapat rezeki dengan di tempatkan atau difokuskan untuk mengemban job desc pada bidang tersebut.

Tentu saja, karena bidang seni dan hiburan adalah merupakan passion sekaligus hobi penulis, maka dengan sangat senang hati penulis menerima job desc tersebut.

Nah, itulah sekiranya yang jadi pengalaman penulis, ketika akhirnya memutuskan untuk membuka diri terkait kemampuan lainnya di luar job desc penulis.

Memang sih, awalnya akan biasa saja, tapi lama-lamaan bisa juga jadi luar biasa juga kalau pandai menempatkannya dan mencari selanya.

Terkait itu juga, mungkin apa yang menjadi sedikit pengalaman penulis ini, bisa jadi pertimbangan bagi Anda yang masih enggan membuka diri terkait dengan kemampuan lainnya di luar job desc Anda.

Sejatinya, tidak selamanya dengan apa yang kita pikirkan, bahwa tidaklah penting mengumbar kemampuan lainnya di luar job desc kita tersebut benar sesuai pemikiran kita tersebut.

Sebab yang terjadi justru bisa diluar dugaan, yaitu mendapat benefit yang datangnya tak disangka-sangka dan memberi kemujuran bagi kita.

Dan yang paling penting adalah, adanya nilai lebih terkait dengan mutu dan kualitas diri, bahwa ternyata Anda bukanlah memiliki mutu dan kualitas personal yang standar-standar saja.

Yang jelas, kalau sekiranya Anda sependapat dengan pengalaman penulis ini, maka praktiknya tinggal disesuaikan saja dengan kemampuan lain di luar job desc yang Anda miliki.

Yang pasti, perjuangan itu tentunya perlu proses, yang penting adalah tetap optimis dan yakin, bahwa niat baik yang dipraktikan untuk kebermanfaatan, tentu akan menyemai imbalan kebaikan yang manis.

Demikianlah artikel ini, semoga dapat memberi manfaat.

Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun