Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politisi "Manula" Pada Kena "PDIP", Waktunya Politisi Milenial Beraksi

29 Oktober 2020   10:39 Diperbarui: 29 Oktober 2020   10:59 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar para politisi milenial | Dokumen via Hipwee.com

Alzheimer merupakan suatu penyakit degeneratif dan progresif yang tidak dapat sembuh dan hanya bisa diperlambat, penanganan yang ada hanya bertujuan untuk meredakan gejala atau memperlambat perkembangan penyakit.

Sehingga banyak yang tidak memahami dan mengabaikan kondisi mulai turunnya daya ingat seperti itu sebagai kondisi demensia alzheimer.

Ya, inilah kondisi yang dianggap menjadi hal yang lumrah jika dialami oleh orang yang sudah lanjut usia, kena  'penyakit tua' yang namanya demensi alzheimer/pikun ataupun Penurunan Daya Ingat Parah (PDIP).

Seyogianya kondisi inilah yang perlu disadari para politisi manula ataupun lansia yang masih saja terjun di panggung politik, mereka harusnya sudah menyadari ataupun ada yang mengingatkan agar tak lagi terjun di dunia politik karena sudah waktunya istirahat/pensiun dari dunia politik.

Atau sudah waktunya para politisi manula/lansia ini mempercayakan dan memberikan kesempatan panggung politik kepada yang muda yaitu kepada para milenial.

Sebab, peran dan kontribusi milenial dalam panggung ataupun kancah politik dirasa masih sangat minim atau hanya beberapa gelintir milenial saja yang mampu beraksi dalam politik.

Kontribusi adanya peran milenial dalam dunia politik masih sangat sedikit sekali, hampir seluruhnya masih didominasi oleh kalangan tua.

Sebab kurang dipercaya karena masih diragukannya kemampuan milenial dalam memberikan peran dan kontribusi dalam politik masih menjadi alasan utama berbagai pihak politisi manula untuk melibatkan milenial dalam politik.

Alasan lainnya seperti kalangan politisi milenial masih minim pengalaman dan pemahaman mengenai politik karena usia yang masih hijau, masih menjadi penghalang bagi para milenial di dunia polituk.

Padahal para milenial memiliki pola pikir, sudut pandang, segudang ide dan gagasan yang segar, semangat dan jiwa muda yang energik, kritis dan tajam.

Tentu tempaan pengalaman demi pengalaman bila diberi kesempatan yang luas maka akan dapat membuat para politisi milenial pasti dapat segera menyesuaikan dirinya di dunia politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun