Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Minimnya Minat Melestarikan Budaya Seni Tari di Antara Membanjirnya Milenial

22 Februari 2020   18:53 Diperbarui: 22 Februari 2020   18:54 1358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar artikel | Dokumen milik pribadi

Ilustrasi gambar artikel | Dokumen milik pribadi
Ilustrasi gambar artikel | Dokumen milik pribadi


Kontras sekali, betapa ini sangat miris dan memprihatinkan, ketika budaya seni tari bangsa sendiri digelar, ternyata sangat sepi dari peran dan minat para generasi milenial.

Kalau begini terus keadaannya dan terus dibiarkan, maka bukan tidak mungkin sedikit demi sedikit, budaya seni tari kita, perlahan akan semakin punah dan ini diambang nyata.

Kita bisa bayangkan, bagaimana menyedihkannya ketika seni tari dari suku ataupun etnik bangsa satu persatu mulai hilang, mungkin kedepan hilangnya tari jaipong, hilangnya tari saman, hilangnya tari enggang dayak atau hilangnya tari-tarian budaya nasional lainnya bisa saja akan nyata adanya.


Tentunya, kalau kondisi ini  tidak segera ditindak lanjuti, maka budaya seni tari bangsa akan semakin ditinggalkan dan tertinggal, kalah dengan budaya luar atau budaya asing, dan bisa kita bayangkan kedepan ketika budaya seni tari bangsa akan jadi tamu di negerinya sendiri, bahkan jadi pameo diantara budaya koreo maupun tari-tari asing lainnya.

Maka dari itu, kondisi ini tidak bisa dibiarkan, dan dalam hal ini, tanggung jawab besar sepenuhnya ada di pemerintah, dan kenapa selalu pemerintah dan lagi-lagi hanya selalu pemerintah yang dimintai pertanggung jawaban.

Ya, tentu saja memang begitu adanya, ini karena pemerintahlah yang memiliki wewenang penuh untuk menelurkan program dan kebijakan, dan melalui inilah semestinya pemerintah dapat memainkan peran untuk membuat suatu aturan atau kebijakan tentang bagaimana formulasi yang efektif dalam rangka menarik minat generasi penerus bangsa, terkhusus juga bagi para milenial untuk meminati dan menggeluti budaya seni tari bangsanya sendiri.

Perbandingannya adalah peran pemerintah mestinya diharapkan lebih perduli lagi daripada para penggiat budaya seni tari bangsa. Jangan hanya para penggiat ini yang diandalkan, pemerintah agar kiranya jangan selalu ketergantungan pada para penggiat seni tari bangsa.


Oleh karenanya pemerintah mesti punya formulasi tersendiri dan mencari cara bagaimana menarik minat generasi penerus bangsa kita ini, untuk meminati dan menggeluti budaya seni tari bangsanya sendiri.


Memang, sudah ada andil pemerintah dalam gelaran-gelaran budaya yang juga sering menampilkan seni tari maupun sendra tari, tapi kesannya dari ini, ternyata pemerintah lebih banyak hanya berfokus kepada acara-acara seremonial saja, atau hanya sering berlaku kontemporer dan insidentil saja.

Selanjutnya selesai begitu saja, sangat jarang adanya kontinuitas atau dilakukan secara berkala serta rutin digelar, sehingga selesai acara selesai begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun