Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Melegalkan Budidaya Tanaman Ganja, Kenapa Tidak?

4 Februari 2020   10:06 Diperbarui: 4 Februari 2020   10:20 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar | Dokumen foto Antara.com

Jadi, semuanya tinggal bagaimana keputusan dan kesiapan pemerintah dan kedewasaan masyarakatnya saja, bagaimana masyarakat bisa memperoleh izin budidaya tanaman ganja untuk kebermanfaatan dan faedah bersama dengan tidak menyalahgunakannya sebagai modus euforia, selera kenikmatan belaka, serta hanya jadi modus untuk merengkuh kepentingan dan keuntungan individu semata.

Kalau masyarakat ingin dapat memperbaiki kesejahteraan dan garis hidup, sadar bersama dalam memperbaiki kondisi negara melalui potensi kebermanfaatan dan faedah budidaya tanaman ganja, maka peluang itu dapat saja terbuka.

Tapi kalau masyarakat ternyata masih banyak yang primitif menyalahgunakan tanaman ganja hanya untuk kepentingan dan keuntungan individu semata maka peluang untuk mendapat kebermanfaatan dan faedah dari budidaya tanaman ganja bagi kesejahteraan bersama masih akan tertutup rapat.

Semoga kedepan ada harapan yang terwujud, masyarakat siap begitu juga pemerintah, terkait masa depan budidaya tanaman ganja jadi legal dan dapat memberi manfaat dan faedah dinegeri ini.

Meskipun secercah harapan itu terasa masih bagaikan setitik cahaya yang terasa begitu jauh, tapi tidaklah salah untuk tetap mendambakan terwujudnya harapan itu.

Semoga bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun