Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Nadiem, Jangan Hanya UN, Format Lama Pendidikan Perlu Diperbaharui

13 Desember 2019   17:59 Diperbarui: 13 Desember 2019   18:05 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendikbud RI Nadiem Makarim | Kompas.com

Tentunya, pola lama seperti ini seyogianya bisa saja dapat diubah, bisa dimulai dari bagaimana kurikulumnya, pola guru dalam mengajar, cara belajar anak didik/murid, mata pelajarannya, sistem jam belajarnya,  ideal dan efektifnya harus seperti apa dapat dipertimbangkan kembali bagaimana kedepannya.

Secara umumnya kedepan, Nadiem diharapkan tidak hanya menyoal UN saja tapi agar dapatnya juga menerapkan pola baru dalam pendidikan, tentunya dengan menitikberatkan dan konsisten pada karakter, berpikir secara nalar, logik, maupun numerik ataupun mungkin berdasarkan potensi, minat dan bakat.

Termasuk juga bagaimana standarisasi, kompetensi dan mutu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) guru guru atau tenaga pendidik yang mengajar.

Dalam konteks inilah diharapkan negara dan pemerintah dapat konsisten dengan kebijakan pendidikan nasional bangsa. Memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi guru untuk merancang kegiatan-kegiatan pembelajaran yang kreatif dan atraktif.

Sehingga untuk meningkatkan daya saing dan kualitas SDM pendidikan Indonesia boleh berkaca pada negara negara lainnya yang telah berhasil dalam bidang pendidikan seperti misalkan negara Tiongkok.

Kini Tiongkok negara besar dengan milyaran penduduknya telah menahbiskan diri menjadi negara kampiun dalam bidang pendidikan, daya saingnya adalah yang terdepan dan nomor 1 dunia.

Dalam sistem bidang pendidikan terkait dengan Ujian Nasional, pemerintah Tiongkok telah mendorong sekolah-sekolah dasar dan sekolah menengahnya untuk menyelenggarakan ujian kelulusan sendiri.

Karena menurut pemerintah Tiongkok, sekolah sebagai satu-satunya lembaga yang mengetahui persis konteks anak didik yang diasuhnya.

Penyelenggara ujian nasional tidak pernah bertemu dengan murid masing masing sekolah apalagi mengajar, sehingga tidak berhak untuk menguji dan menentukan kelulusan murid.

Dalam artian sekolah sekolah di Tiongkok mengetahui persis detil kemampuan para muridnya sendiri, bagaimana muatan akademis mereka, latar belakang keluarga dan ekonomi mereka, serta seberapa dalam kompetensi tertentu yang telah dikuasai murid.

Dalam hal ini, tujuan utama pendidikan oleh pemerintah Tiongkok adalah mempersiapkan pelajar untuk mengembangkan dirinya dalam dimensi moral, intelektual, fisik, serta estetika sesuai dengan bidang pekerjaannya kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun