Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dari Jejak Amien Rais pada Hanum, hingga Sinisme Publik terhadap Pemerintah

14 Oktober 2019   07:06 Diperbarui: 14 Oktober 2019   09:16 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cuitan Hanum Rais yang sejatinya merupakan opini pribadi ini diduga ditujukan kepada Wiranto, meskipun kata ganti (Dia) dalam cuitannya tidak merujuk langsung kepada Menkopolhukam Wiranto.

Namun ketika bentuk penegasan melalui kalimat berita hits siang ini, menjadi faktor penyebab bahwa opininya tersebut mengarah pada Wiranto.

Akan tetapi bila memang benar akhirnya cuitan ini diproses ke pengadilan, maka pihak pihak terkait yang memprosesnya mesti hati hati juga dalam memutuskan perkara kedepannya.

Secara bukti tertulis sebenarnya masih agak sedikit rancu bila dikasuskan, pihak yang mengadili nantinya harus dapat membuktikan pada sisi mana Hanum Rais dipersalahkan karena cuitannya.

Selain Hanum Rais beberapa status Medsos masyarakat banyak juga yang telah dipolisikan karena dituding menyebarkan ujaran kebencian, seperti beberapa anggota Persit, artis, bahkan ada juga dari kalangan politisi.

Oleh karena itu, terkait maraknya dugaan kasus pelanggaran UU ITE terkait peristiwa penyerangan Wiranto seyogianya dapat diproses dengan seadil adilnya di pengadilan dan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.

Nah, yang jadi pertanyannya, mengapa peristiwa penyerangan yang menimpa Wiranto ini sisi empati publik seperti hilang ditelan sisi sinisme publik?

Seperti yang berlaku diyou tube, twitter, facebook dan media sosial lainnya, seperti youbtube contohnya ketika siaran peristiwa penyerangan terhadap Wiranto tersebut tayang live di you tube, ternyata tidak sedikit lontaran berbagai komentar pedas yang mencibir atas apa yang menimpa Wiranto.

Berbagai komentar tersebut justru mengarah pada ketidak percayaan publik atas peritiwa yang menimpa Wiranto tersebut. Hal inilah yang cukup mengeherankan mengapa publik justru banyak yang mencibir dan lebih percaya pada opini dan komentar yang bernada minor tentang peristiwa yang menimpa Wiranto.

Bercermin dari adanya realita ketidak percayaan publik pada peristiwa penyerangan yang menimpa Wiranto, maka sebenarnya hal ini seyogianya menjadi catatan serius bagi pemerintah dan negara.

Apalagi dihadapkan dengan berbagai keprihatinan mengenai persoalan persoalan pelik yang tengah dihadapi bangsa hingga saat ini, masyarakat saat ini sangat membutuhkan tindakan dan peran nyata pemerintah dilapangan dalam mengentaskan berbagai persoalan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun