Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apakah Radio Masih Ada yang Mendengar?

11 September 2019   18:31 Diperbarui: 11 September 2019   18:42 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat sedang on air | Dokumen pribadi

Terkadangpun saya harus mengeluarkan kocek yang tidak sedikit juga, untuk menambal sulam segala biaya operasional yang saya keluarkan setiap bulannya. Namun karena keinginan kuat untuk tetap bertahan, mengesampingkan semua pengorbanan saya itu.

Banyak juga yang bertanya memangnya masih ada yang mendengar radio, apalagi dizaman yang serba maju ini. Saya katakan masih, meskipun sangat sedikit jumlahnya.

Memang pendengar radio paling efektif tinggal bertitik tumpu pada para pengemudi roda empat saja, sisanya yaitu orang-orang dipasar dan para ibu rumah tangga.

Saya sendiri memang telah membuktikan dengan turun langsung survey, bahwa kantor kantor, instansi lainnya, toko, mall, dirumah-rumah dan tempat umum lainnya saya banyak menemukan orang tidak lagi mendengar radio. Sedih sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi memang realitanya sekarang seperti itu.

Hidup segan mati tak mau, itulah kebanyakan kondisi yang dialami radio saat ini. Beberapa radio didaerah saya juga satu demi satu menghilang dari udara.

Meskipun tumbuh lagi dengan berganti nama radio baru karena adanya pihak lain yang menanamkan modal dan investasi, namun tak lama radio juga pada akhirnya kembali tumbang. Karena apa yang diharapkan yaitu target pemasukan tak sebanding dengan segenap biaya operasional.

Begitu juga saya, sempat juga radio saya mati suri beberapa lama karena saya harus menutupi dulu beberapa biaya operasional, kemudian perlahan saya bangkit lagi namun sesekalipun juga harus jatuh lagi karena harus nombok lagi.

Memang berat, kalau bukan karena komitmen, maka radio saya sudah bernasib sama dengan radio lainnya yang bertumbangan. Dalam hal ini banyak juga rekan lainnya yang juga merupakan pemilik radio bertanya bagaimana saya bisa bertahan ditengah-tengah sulitnya kondisi saat ini.

Saya hanya menjawab, saya bertahan karena radio saya masih ada yang mendengar, banyak yang meragukan jawaban saya ini, bagaimana bisa, sekarang saja sponsor dan iklan sulit sekali didapat, terus juga radio sudah jarang didengar.

Namun saya tetap bersikeras dengan jawaban saya, bahwa radio saya masih ada yang mendengar, buktinya radio saya masih bisa bertahan dan bersanding dengan radio lainnya yang masih tersisa, bahkan saya tak butuh belas kasih para sponsor dan iklan.

Jawaban saya itu dianggap tidak logis dan tidak masuk akal, rekan saya berpikir, bahwa saya terlalu membual dan mimpi di siang bolong, tidak mungkin radio bisa hidup tanpa suntikan dana segar dari para sponsor dan iklan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun