Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspadai Hipertensi terhadap Serangan Jantung, Gagal Ginjal dan Stroke

17 April 2019   17:40 Diperbarui: 9 Juli 2019   17:55 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hipertensi dapat memicu serangan jantung, gagal ginjal dan stroke | Tribunnews.com

Pusat dari sistem peredaran darah adalah jantung, karena berfungsi memompa darah melalui pipa-pipa yang disebut pembuluh darah atau Vaskular. Oleh karena itu sistem peredaran darah juga lebih dikenal dengan nama sistem Kardio Vaskular.

Selain memiliki sistem saraf tersendiri, sistem peredaran darah juga dikendalikan oleh sistem saraf pusat otak. Sedangkan aliran darah dalam pembuluh darah dikontrol oleh ginjal.

Jantung juga sangat membutuhkan pasokan oksigen dan nutrisi, sehingga ada pembuluh darah khusus yang dinamakan pembuluh darah koroner. 

Tekanan dalam pembuluh darah pada saat jantung berkontraksi merupakan sistem tekanan darah sistolik. Sedangkan tekanan pada dinding pembuluh darah bisa menurun dalam kondisi dan batas tertentu yaitu pada saat jantung sedang rileks dinamakan tekanan darah diastolik.

Jadi apa sih tekanan darah itu?

Tekanan darah merupakan tekanan yang terdapat dalam pembuluh darah yang mengalir hingga ke seluruh tubuh dalam jumlah yang cukup, konstan dan waktu yang tepat.

Selanjutnya hubungannya dengan hipertensi apa?

Tekanan darah seseorang ditandai dengan dua ukuran yang tersebut tadi diatas, yaitu tekanan darah sistolik dan diastolik. Tekanan darah bisa dikatakan normal apabila tekanan darah sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari 80 mmHg.

Sehingga tekanan darah seseorang dikatakan tidak normal dan mulai dikatakan kena vonis penyakit darah tinggi (pra hipertensi), ketika tekanan darah sistolik berkisar 120-139 mmHg dan tekanan darah 80-89 mmHg. 

Jika hal ini di abaikan, maka inilah awal gejala penyakit darah tinggi dan bila terus dibiarkan terus hingga tekanan darah sistolik 140-159 mmHg dan diastolik 90-99 mmHg maka sudah bisa dikatakan Hipertensi derajat 1. 

Dan jika terus dibiarkan hingga sistolik 160 mmHg dan diastolik mencapai 90 mmHg maka inilah penyakit Hioertensi derajat 2. Kemudian ada juga kasus saat sistem sistolik 140 mmHg dan diastolik kurang dari 90 mmHg, maka ini adalah jenis Hipertensi Sistolik Terisolasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun