Mohon tunggu...
Agit Wahyudi
Agit Wahyudi Mohon Tunggu... Jurnalis

Pemerintahan, Sosial, Hukum, Wisata, Budaya, Lifestyle, TNI, POLRI, Viral DLL

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Detikom Regional Summit di BIJB Kertajati, Gubernur Dedi Mulyadi Ungkap Penyebab Investasi Investor Rebana

20 Mei 2025   01:05 Diperbarui: 20 Mei 2025   18:42 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi pada acara detikom Regional Summit di Bandara Internasional Jabar. Senin, (19/05/2025)

KOMPASIANA.COM MAJALENGKA - Kawasan Rebana merupakan wilayah di Bagian Utara dan Timur Provinsi Jawa Barat yang meliputi 7 (tujuh) daerah Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Majalengka, Sumedang, Cirebon, Subang, Indramayu dan Kuningan serta Kota Cirebon.

Dalam hal itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menilai bahwa kawasan yang dikatakan strategis tersebut hingga sampai saat ini realisasi investasi belum maksimal dan bisa dibilang masih tertinggal jauh dari kawasan industri lama seperti Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

"Tercatat, investasi di Jawa Barat pada triwulan pertama tahun 2025 total investasi yang masuk mencapai Rp. 68 triliun. Sebagian besar investasi yang masuk berada di luar Kawasan Rebana," kata, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi pada acara detikom Regional Summit yang ini digelar di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka. Senin, (19/05/2025).

Dedi menjelaskan, dengan daya serap tenaga kerja sebanyak 91.082 ribu. Disebutkan, investasi yang masuk seperti Kabupaten Cirebon Rp. 878,31 miliar, Kota Cirebon Rp. 252,46 miliar, Majalengka Rp. 699,57 miliar, Kuningan Rp. 67,54 miliar, Indramayu Rp. 362,33 miliar, dan Subang Rp. 2,39 triliun.

"Hal yang menjadi faktor menghambat masuknya investor Rebana, pertama karena masalah infrastruktur atau konektivitasnya yang belum terbangun dengan baik. Di contohkan misalnya Patimban yang progresnya belum sesuai dengan harapan. Kedua adalah sarana dan prasarana misalnya ketersediaan listrik, jaringan air bersih, jalan yang memadai serta penunjang lainya," tuturnya.

Ditempat yang sama, Bupati Majalengka, Eman Suherman pun mengakui keberadaan BIJB sebagai simpul konektivitas utama di wilayah Rebana belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Seperti halnya pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Menyikapi keprihatinan pemerintah dari adanya keluhan dari para jemaah haji Majalengka harus tetap melalui embarkasi yang berada di Indramayu meski bandara ada di Majalengka," ungkapnya.

Menurutnya, sinergi lintas sektor sangat diperlukan dalam mengembangkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Dengan adanya dukungan dari semua pihak baik pusat dan provinsi diharapkan keberadaan bandara bisa ramai.

Diakhir, bupati berharap dengan adanya detikom Regional Summit para kepala daerah dan tokoh nasional bisa mewujudkan kawasan Rebana sebagai metropolitan Jawa Barat.

Adapun narasumber, pembicara utama adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Sekjen Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Dedi Latip serta Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dengan moderator pimpinan redaksi Alfito Deannova Gintings.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun