Studi Kasus: Pendidikan Islam di Lingkungan Keluarga Muslim Indonesia Dalam sebuah penelitian lapangan yang dilakukan oleh Supriyadi (2021), ditemukan bahwa keluarga Muslim yang menerapkan prinsip-prinsip pendidikan Islam dalam kehidupan sehari-hari --- seperti membiasakan shalat berjamaah, membaca Al-Qur'an bersama, dan berdiskusi nilai-nilai moral berdasarkan kisah Nabi --- cenderung berhasil membentuk karakter anak yang disiplin, percaya diri, dan peduli terhadap sesama.
Contoh konkret lainnya adalah pendidikan anak dalam keluarga pesantren. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan pesantren tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga kehidupan yang dikelilingi oleh nilai-nilai keislaman, seperti akhlak, adab, dan kesederhanaan. Ini menunjukkan bahwa lingkungan pendidikan yang konsisten dengan nilai-nilai Islam dapat memperkuat pembentukan karakter anak.
Analisis dan Implikasi Pendidikan
Pendidikan anak dalam Islam tidak bersifat seragam untuk semua usia. Ada pendekatan bertahap sesuai perkembangan psikologis dan sosial anak. Pada usia dini, penanaman nilai dilakukan dengan keteladanan dan kasih sayang. Memasuki usia tamyiz (sekitar 7 tahun), anak mulai diberi perintah dan tanggung jawab. Pada usia menjelang baligh, pendidikan mulai mengarah pada internalisasi nilai dan disiplin.
Penelitian kontemporer juga menunjukkan bahwa pendekatan spiritual dalam pendidikan anak dapat meningkatkan empati, kontrol diri, dan kepercayaan diri anak (Ainiyah, 2017). Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan Islam, yakni membentuk insan kamil.
Keteladanan atau uswah hasanah merupakan metode pendidikan paling efektif. Rasulullah SAW adalah contoh sempurna dari penerapan pendidikan dengan kasih sayang, namun tetap tegas. Dalam konteks modern, pendekatan ini bisa diwujudkan dalam pola asuh demokratis yang mendidik anak untuk mandiri namun tetap dalam koridor nilai-nilai Islam.
Kesimpulan
Pendidikan anak dalam Islam adalah tanggung jawab besar yang harus dilakukan secara sadar, bertahap, dan penuh kasih sayang. Al-Qur'an dan Hadis memberikan dasar dan panduan yang sangat kuat untuk membentuk karakter anak yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Dengan pendekatan yang tepat dan konsisten, nilai-nilai ini dapat terinternalisasi dan membentuk generasi yang kuat secara spiritual, mental, dan sosial.
Daftar Pustaka
- Al-Qur'an al-Karim.
- Al-Hadits: Shahih Bukhari dan Muslim.
- Suyadi. (2015). Konsep Pendidikan Anak dalam Islam. Jurnal At-Tarbawi, 7(1).
- Quraish Shihab. (2007). Wawasan Al-Qur'an: Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat. Mizan.
- Al-Attas, S. M. N. (1979). Aims and Objectives of Islamic Education. Jeddah: King Abdulaziz University.
- Abdullah Nashih Ulwan. (2000). Pendidikan Anak dalam Islam. Solo: Pustaka Arafah.
- Zakiah Daradjat. (1996). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
- Hasan Langgulung. (1986). Pendidikan Islam dan Perkembangannya di Dunia Islam. Jakarta: Pustaka Al-Husna.
- Ainiyah, Nur. (2017). Character Education Values in the Environment-Based Curriculum. International Journal of Education and Research, 5(1), 113--122.
- Supriyadi, Dedi. (2021). Implementasi Pendidikan Tauhid dalam Pembentukan Karakter Anak. Jurnal Pendidikan Islam, 9(2), 98--109.
- Al-Ghazali. (2005). Ihya' Ulumuddin. Beirut: Dar al-Fikr.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI