Mohon tunggu...
Muhammad Fikri Al Kautsar
Muhammad Fikri Al Kautsar Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah PAI

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pendidikan Anak Berdasarkan Al Qur'an dan Hadis

16 Mei 2025   13:36 Diperbarui: 16 Mei 2025   13:36 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah telah memberikan banyak contoh dalam pendidikan anak. Dalam hadis shahih disebutkan:

"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa lingkungan, terutama orang tua, memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan kepribadian dan keyakinan anak. Fitrah di sini dapat dimaknai sebagai potensi keimanan yang lurus yang perlu diarahkan dan dikembangkan melalui pendidikan.

"Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika tidak shalat) pada usia sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka." (HR. Abu Dawud)

Hadis ini menjadi dasar penting tentang pentingnya pembiasaan ibadah sejak dini. Nabi menekankan tiga hal: perintah, disiplin, dan pengaturan ruang pribadi, yang semua itu berkaitan erat dengan aspek pendidikan moral dan perilaku anak.

Pendekatan Psikologi Islam dalam Pendidikan Anak

Psikologi Islam memberikan kontribusi besar dalam memahami karakter dan perkembangan anak. Dalam psikologi Islam, manusia dipandang sebagai makhluk holistik yang memiliki unsur jasmani (fisik), akal (kognitif), qalb (emosi dan spiritual), dan nafs (keinginan).

Menurut Al-Ghazali, anak adalah seperti tanah kosong yang siap ditanami. Jika ditanami dengan kebaikan, maka ia akan tumbuh baik. Oleh karena itu, pendekatan pendidikan harus mempertimbangkan tahap-tahap perkembangan anak sesuai dengan fitrahnya. Pendidikan tidak boleh terlalu keras ataupun terlalu permisif, melainkan penuh kasih sayang, namun tetap dengan pengawasan dan arahan yang tegas.

Salah satu prinsip utama psikologi Islam adalah pendidikan berbasis rahmah (kasih sayang). Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barang siapa yang tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi." (HR. Bukhari)

Prinsip ini menjadi landasan kuat bahwa pendekatan pendidikan harus menyentuh hati anak, bukan sekadar mengatur perilaku lahiriah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun