Mohon tunggu...
Sifaul Umayah
Sifaul Umayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Bedanya SNI dengan ISO?

22 Juni 2022   22:04 Diperbarui: 22 Juni 2022   22:18 2368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masyarakat ketika membeli suatu produk pasti lebih memilih produk dengan kualitas yang terjamin mutunya dibandingkan dengan produk yang mutunya abal-abal. Adanya kualitas produk tentunya memiliki standar untuk menjamin mutu produk sehingga layak digunakan. Oleh karena itu, perusahaan perlu menerapkan standar mutu untuk menjamin barang yang diproduksinya. Standar tersebut meliputi SNI dan ISO.

SNI atau Standar Nasional Indonesia adalah standar yang berlaku skala nasional di Indonesia. SNI itu sendiri dirumuskan serta disusun oleh panitia teknis yang ditetapkan oleh BSN atau Badan Standardisasi Nasional. Adanya Standar nasional Indonesia bertujuan untuk melindungi konsumen dari barang, produk atau jasa yang inferior (tidak bermutu). 

Standar ini juga merupakan implementasi dari standar yang sesuai untuk para produsen. Hingga saat ini, lebih dari 6.000 SNI telah ditetapkan, mulai dari standar produk, standar pengujian, dan standar kemampuan, termasuk standar sistem manajemen yang mengadopsi penuh dari ISO seperti SNI ISO 9001 : 2015.

International Organization for Standardization (ISO) adalah organisasi internasional yang anggotanya mencakup hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. ISO memiliki fungsi merumuskan dan menerbitkan standar internasional. ISO telah menerbitkan ribuan standar, yang paling terkenal adalah standar sistem manajemen mutu ISO 9001, yang kini telah merilis versi terbarunya, yaitu ISO 9001:2015.

Mengapa ISO dan SNI penting bagi perusahaan?

Baik ISO maupun SNI diperlukan untuk saling menguntungkan antara bisnis dan konsumen. Standar yang diterapkan di bawah syarat dan ketentuan berfungsi untuk meminimalkan risiko kecelakaan, masalah kesehatan, dampak lingkungan, kelayakan suatu produk/lokasi produksi, dan keselamatan pekerja dan konsumen.

Perusahaan atau produk yang berlabel SNI dan ISO akan memiliki sistem kerja serta standar operasional prosedur (SOP) yang lebih baik, hal ini karena semuanya dilakukan dengan memperhatikan standar atau kelayakan. Selain itu, keunggulan perusahaan atau merek dengan label ISO dan SNI lebih dipercaya pasar dibandingkan perusahaan tanpa sertifikat. 

Memiliki label ISO atau SNI berarti kualitas produk terjamin mulai dari pembuatan hingga kualitas dan kelayakan produk. Konsumen masa kini yang kritis terhadap produk, dampak lingkungan dan standar operasionalnya, tentu akan lebih memilih produk dengan label standar ISO atau SNI.

Lalu, mana yang lebih baik antara SNI dan ISO?

Standar SNI dan ISO pada dasarnya sama. Hal ini karena Indonesia menerapkan SNI dengan mengacu pada pedoman serta klausul yang terdapat dalam ISO. Bedanya, beberapa hal dalam SNI merupakan hasil modifikasi klausul ISO. Modifikasi tersebut bertujuan untuk membawa kualitas mutu yang sesuai dengan pasar nasional. 

BSN pada dasarnya bertindak sebagai Lembaga yang ditunjuk untuk menyelaraskan antara SNI dengan ISO. Oleh karena itu SNI sedapat mungkin menerapkan klausul ISO agar produk bertanda SNI dapat bersaing secara internasional, namun target utamanya tetap pasar lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun