Farsi atau Persia adalah salah satu bahasa tertua di dunia, dan ini pula yang menjadi salah satu ketertarikan saya belajar bahasa Farsi ketika di Indonesia. Tak ada pikiran bisa sampai ke negeri aslinya, Iran. Menggunakan alphabet Hijaiyah seperti dalam bahasa Arab, dengan tambahan sekitar delapan hurup (Pe, Zhe, Che, Ge, پ، ژ، چ، گ) dan yang berbeda lagi, dalam bahasa Farsi ketika kita menemukan alif, maka harus dibaca '0', berbeda dengan bahasa Arab, kalau bertemu alif, maka harus dibaca panjang.
Menurut saya bahasa Farsi itu bahasa yang sangat unik, kadang terdengar seperti bahasa Perancis karena banyak mengeluarkan suara 'Kh' dari tenggorokan, seperti kata 'Khakhesh mikonam'. Kharbuze, Khahar, Khamir.. Juga seperti bahasa Betawi, karena banyak 'e' nya, seperti nama Fatimah, disini berubah jadi Fatimeh, Jamilah jadi Jamileh, Halimah jadi Halimeh, banyak yang akhirannya menjadi 'e'. Juga seperti bahasa Jawa, karena banyak '0' nya, seperti: Khobgoh, Bushgob, Gol..
Salah Ucap bahasa Farsi, bisa urusan dengan Polisi
Teman saya orang Korea, begitupun saya sebagai orang sunda, cukup sulit menyebutkan huruf 'Z', ada satu kata dalam bahasa Farsi 'Zende' yang artinya langsung, atau hidup. dan kata ini juga sering dipakai dalam percakapan, ketika seseorang memberikan semangat dengan berkata: Khaste na basheed (Semoga kamu ga cape ya).. Maka kita menjawabnya dengan: Zende Basheed (Enggak, kita tetap hidup artinya tetap semangat). Dan Orang Korea akan mengatakan 'Jende Basheed' yang artinya: (maaf) Jadilah kamu pelacur.. Oleh karena itu disini, orang Korea berusaha keras untuk melafalkan secara betul 'Z' agar tidak sampai salah ucap. Karena bisa jadi kita berurusan dengan polisi, dengan menyuruh orang jadi pelacur (sekali lagi maaf).
Begitupun dengan Orang Indonesia, ketika datang ke Iran, maka jangan sekali kali kita mengucapkan 'kiri' karena kata tersebut dalam bahasa Farsi berdekatan dengan 'Kir' yang artinya (maaf lagi) Kepunyaan para Lelaki. Dan sangat disayangkan bagi yang bernama 'Maimun', ketika datang ke Iran, bersiap siap saja jadi bahan tertawaan. Karena Maimun dalam bahasa Farsi artinya Monyet.
Pun dengan suara 'Sh' atau Shin besar dalam bahasa Arab, ketika kita tidak fasih atau tidak benar melafalkannya maka akan bermakna lain lagi atau bahkan tak bermakna sama sekali dan orang Iran tidak akan mengerti apa yang kita ucapkan, seperti kata: Shaitun artinya nakal... siap siap disini kita dipanggil shetan terus, kalau kita berbuat nakal atau iseng. Ketika kita salah mengucapkannya jadi 'saitun' maka tak akan ada yang mengerti, walaupun maksudnya adalah 'shaitun', untuk orang Sunda ini pun merupakan kesulitan tersendiri, apalagi kata ini 'Shakheh Gol' dimana Sh dan Kh yang harus keluar dari tenggorokan bersatu menjadi satu.. Shahkheh Gol sendiri artinya setangkai bunga.
Bahasa Farsi banyak persamaannya dengan bahasa Urdu, bahasa Turki, Azeri, Arab, juga Indonesia. Mengenai Persamaan Bahasa Farsi dengan Bahasa Indonesia, saya sudah membahasnya dulu disini http://luar-negeri.kompasiana.com/2011/11/11/tahukah-anda-kalau-kata-pahlawan-berasal-dari-bahasa-persia-411521.html
Happy Spring Time untuk Iran dan sekitarnya...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI