Mohon tunggu...
Muhammad Sidharta Krisna
Muhammad Sidharta Krisna Mohon Tunggu... profesional -

Lahir di Tangerang 6 Desember 1987, Memulai petualangan hidup di Kota Lampung sampai usia 1 tahun, lalu pindah ke Batusangkar Sumbar sampai usia 4 tahun. Usia 4-7 tahun dihabiskan di Kota karawang dengan menamatkan Taman kanak-kanak di TK Bhayangkari karawang dan melanjutkan ke SD nagasari 3 karawang. Menjelang akhir kelas 1 SD sempat melanjutkan pendidikan di SD Curug wetan Kab. Tangerang dan melanjutkan pendidikan kelas 2-5 SD di SDN Panggang 1 Jepara Jawa tengah. Memasuki akhir kelas 5 pidah sekolah mengikuti orang tua ke Mojokerto Jawa Timur untuk melanjutkan pendidikandi SDN Gedongan 1 Mojokerto dan ke tingkat sekolah menenegah pertama 2 Mojokerto. Saat pertengahan kelas 2 SMP kembali nomaden ke Kota Cirebon Jawa barat untuk melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Cirebon lalu meneruskan ke Sekolah Menegah atas 1 Cirebon. Karena Orang tua terkena Tsunami tahun 2004 di Aceh, maka saya harus berpindah sekolah lagi ke SMAN 2 Tangerang Banten dan menyelesaikan masa pendidikan 12 tahun di SMA tsb. Selepas menyelesaikan SMA, saya melanjutkan pendidikan ke FK UGM yogyakarta dan menamatkan profesi dokter di kota yang sama pada tahun 2012. Pada penempatan pertama saya memilih untuk hijrah ke Mataram Nusa tenggara Barat dan sampai saat ini saya kembali ke Yogyakarta untuk mengabdi di Almamater.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gangguan Psikologis Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi

26 Juni 2014   20:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:46 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hubungan seksual yang harmonis merupakan salah satu kunci dari utuhnya rumah tangga pasangan suami istri. Tetapi sayangnya menurut massachussets male aging study, hampir 52% dari pria dalam rentang usia 40 sampai 72 tahun mengalami gangguan disfungsi ereksi baik yang ringan, sedang atau berat, dimana masalahini bisa memicu ketidakharmonisan rumah tangga atau bahkan berujung pada perceraian.

Disfungsi ereksi, atau biasa orang awam menyebutnya impotensi atau lemah syahwat merupakan ketidakmampuan yang menetap pada seorang pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang adekuat untuk melakukan hubungan seksual yang memuaskan.

Banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi, antara lain faktor psikologis, neurogenic, hormonal, pembuluh darah, pengaruh obat-obatan, adanya penyakit lain yang mendasari seperti diabetes dll. Tetapi menurut International Society of Impotence Research pada tahun 1950, hampir 90% dari penyebab disfungsi ereksi adalah faktor psikologis.

Ada beberapa cirri-ciri yang mudah dikenali untuk mengidentifikasi apakah Disfungsi ereksi yang dialami disebabkan oleh faktor psikologis atau faktor-faktor lainnya, antara lain:

1.Disfungsi ereksi yang disebabkan oleh faktor psikologis timbulnya mendadak dan didahului oleh peristiwa tertentu, misalnya sehabis terjadi perceraian atau ditinggal pasangan, stress karena di PHK dari tempat kerja, atau karena adanya peristiwa-peristiwa lain yang menyebabkan tekanan kejiwaan.

2.Dsifunfsi ereksi yg situasional, yaitu disfungsi timbul bila hendak melakukan aktivitas dengan wanita tertentu, tetapi bisa ereksi kembali jika hendak berhubungan dengan wanita yang lain. Atau seringkali penderita bisa ereksi maksimal saat masturnasi atau menontonfilm porno, akan tetapi Mr. P kembali lemas pada saat akan melakukan senggama.

3.Ereksi Nokturnal atau Ereksi yang timbul pada saat bangun pagi masih cukup kuat, akan tetapi pada siang hari ereksi menurun atau bahkan sama sekali tidak dapat ereksi.

4.Difungsi ereksi yang disebabkan oleh faktor psikologis ini selalu berhubungan dengan dengan ansietas, ketakutan, perasaan bersalah, tekanan atau norma-norma agama.

Jadi jika anda mengalami disfungsi ereksi tetapi masih ada tanda-tanda seperti diatas, anda jangan langsung tergiur untuk mencoba obat-obat kuat yang banyak beredar dipasaran tanpa belum diketahui kebenaran khasiat obat tersebut. Tetapi anda bisa periksa ke dokter urologi atau dokter andrologi untuk mendapatkan terapi lebih lanjut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun