Jelas ini diniatkan untuk menakut-nakuti atau menteror para golputer, begitu dugaan penulis. Yaa, jadinya Penulis berpikir negative terhadap pejabat tinggi Negara ini. Namun, meski ini hanya dugaan penulis, tapi benar nyatanya memang "wacana" pak Wiranto tadi tak berlanjut sama sekali. Ternyata itu hanya hembusan angin panas yang menebas muka hingga terasa menyengat yang membuat golputer berkeringat. Namun demikian, tanpa beliau (Wiranto) sadari, "wacana" tadi telah membuat luka, membekas di dalam dada mereka yang mulanya berencana memilih untuk tidak memberikan suaranya (golput). Â Â
Maka, jangan disalah bila nantinya mereka turut memberikan suara. Memilih untuk tak mendukung petahana (Jokowi-Ma'ruf), tapi memilih Prabowo-Sandi saja. Â Demi membalaskan dendamnya semata.Â
Bumerang!. Inilah yang tidak diperhitungkan pendukung petahana, yang tadinya  sudah membikin gerah sehingga mereka yang golput tergerak untuk "memenuhi panggilan" itu, panggilan agar menggunakan hak pilihnya, memberikan suaranya. Kemana? Terserah.
Kita lihat saja.