Selama puluhan tahun, konsensus diplomatik menyatakan bahwa tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah tanpa solusi untuk konflik Israel-Palestina. Namun, strategi geopolitik Trump secara radikal mencoba menyingkirkan pandangan ini.
Dengan berhasil menormalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab tanpa adanya komitmen pasti terhadap pembentukan negara Palestina, Perjanjian Abraham mengubah aturan main. Ia mengirim pesan kuat bahwa negara-negara Arab tidak lagi memprioritaskan isu Palestina sebagai prasyarat untuk bekerja sama dengan Israel. Hal ini secara efektif melemahkan posisi tawar Palestina dan memungkinkan AS serta sekutunya untuk fokus pada agenda lain yang dianggap lebih mendesak.
3. Kemenangan Politik Domestik dan Warisan Trump
Bagi Donald Trump, Perjanjian Abraham adalah pencapaian luar biasa yang bisa ia jual kepada publik Amerika sebagai warisan diplomatiknya. Kesepakatan ini menunjukkan bahwa ia adalah seorang "dealmaker" yang mampu menyelesaikan masalah rumit yang tidak bisa dipecahkan oleh presiden-presiden sebelumnya.
Kemenangan politik ini sangat penting untuk basis pemilihnya yang sebagian besar mendukung Israel. Perjanjian ini juga memperkuat citra Trump sebagai pemimpin yang mampu membuat keputusan berani dan menantang status quo. Ia menciptakan narasi keberhasilan yang solid di panggung dunia, yang sangat berharga untuk ambisi politiknya.
Pada akhirnya, Perjanjian Abraham adalah gambaran sempurna dari perpaduan antara strategi geopolitik Amerika dan ambisi personal seorang presiden. Di balik label "perdamaian", tersimpan agenda yang lebih dalam yaitu membentuk koalisi anti-Iran, meminggirkan isu Palestina, dan mengamankan warisan politik. Perjanjian ini mungkin telah mengubah lanskap Timur Tengah, tetapi konsekuensi jangka panjang dari pendekatan transaksional ini masih terus menjadi perdebatan.
Bekasi, 08 Agustus 2025
Best SiallaganÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI