Mohon tunggu...
Best Siallagan
Best Siallagan Mohon Tunggu... Hobby membaca dan menulis

- AI Enthusiastic - Suka membuat cerita - Suka Nonton Film - Suka Nonton Bola (Penggemar Leonel Messi) - Millenial yang menolak ketinggalan untuk belajar teknologi masa depan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Abraham Accords: Tiga Proyek Ambisius Trump dan Strategi Geopolitik Amerika di Timur Tengah

8 Agustus 2025   06:54 Diperbarui: 8 Agustus 2025   06:54 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penandatanganan Abraham Acords  di Gedung Putih, Washington DC, 15 September 2020. (Sumber: Kompas /Foto: (AFP/SAUL LOEB)

Selama puluhan tahun, konsensus diplomatik menyatakan bahwa tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah tanpa solusi untuk konflik Israel-Palestina. Namun, strategi geopolitik Trump secara radikal mencoba menyingkirkan pandangan ini.

Dengan berhasil menormalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab tanpa adanya komitmen pasti terhadap pembentukan negara Palestina, Perjanjian Abraham mengubah aturan main. Ia mengirim pesan kuat bahwa negara-negara Arab tidak lagi memprioritaskan isu Palestina sebagai prasyarat untuk bekerja sama dengan Israel. Hal ini secara efektif melemahkan posisi tawar Palestina dan memungkinkan AS serta sekutunya untuk fokus pada agenda lain yang dianggap lebih mendesak.

3. Kemenangan Politik Domestik dan Warisan Trump

Bagi Donald Trump, Perjanjian Abraham adalah pencapaian luar biasa yang bisa ia jual kepada publik Amerika sebagai warisan diplomatiknya. Kesepakatan ini menunjukkan bahwa ia adalah seorang "dealmaker" yang mampu menyelesaikan masalah rumit yang tidak bisa dipecahkan oleh presiden-presiden sebelumnya.

Kemenangan politik ini sangat penting untuk basis pemilihnya yang sebagian besar mendukung Israel. Perjanjian ini juga memperkuat citra Trump sebagai pemimpin yang mampu membuat keputusan berani dan menantang status quo. Ia menciptakan narasi keberhasilan yang solid di panggung dunia, yang sangat berharga untuk ambisi politiknya.

Pada akhirnya, Perjanjian Abraham adalah gambaran sempurna dari perpaduan antara strategi geopolitik Amerika dan ambisi personal seorang presiden. Di balik label "perdamaian", tersimpan agenda yang lebih dalam yaitu membentuk koalisi anti-Iran, meminggirkan isu Palestina, dan mengamankan warisan politik. Perjanjian ini mungkin telah mengubah lanskap Timur Tengah, tetapi konsekuensi jangka panjang dari pendekatan transaksional ini masih terus menjadi perdebatan.

Bekasi, 08 Agustus 2025

Best Siallagan 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun