"Saya gak butuh asuransi!", kalimat seperti ini rasa-rasanya menjadi kalimat otomatis yang dilontarkan oleh setiap orang saat ditawari produk asuransi. Apakah kamu salah satunya? Dulu, akupun termasuk orang yang asal punya asuransi. Tanpa paham apa isi dan manfaatnya, hanya karena merasa sungkan ditawari oleh seorang teman kantorku.
Sampai suatu hari jauh sebelum ada virus Covid-19 dan pandemi merebak di seluruh penjuru dunia, saat sedang asik-asiknya liburan keluarga suamiku tiba-tiba mendadak pucat, muntah-muntah, dan demam. Kami pikir, ah paling juga hanya sekedar masuk angin.Â
Tapi, 3 hari berlalu kondisinya gak juga membaik. Toh, selama ini kami gak pernah mengalami penyakit-penyakit yang serius. Suami terus muntah-muntah bahkan hingga demam. Akhirnya tepat pukul 9 malam hari aku memutuskan untuk membawa suami ke RS.Â
Rejeki apa coba malam itu, gak hanya 1 laki-laki, ternyata 2 lelaki dalam hidupku saat itu harus dirawat inap bersamaan. Papa mungkin kelelahan dan kondisinya drop, suami pun ternyata didiagnosis mengalami ketoasidosis, kondisi komplikasi akibat diabetes. Saya harus bolak-balik kamar Papa dan suami. Lelah? Oh gak perlu ditanya!
Selang 2-3 hari kondisi papa membaik dan diperbolehkan untuk rawat jalan dan pulang ke rumah. Tapi, tidak halnya dengan suami yang nafasnya semakin pendek-pendek. Malam itu, dokter dengan nada tinggi terang-terangan menjelaskan ke suami bahwa kalau dia masih juga keras kepala gak mau dirawat di ruang ICU dia bisa mati. Otomatislah aku, mamaku dan mama mertua gak kuasa menahan tangis. Dokter pun merujuk ke RS lain yang memiliki fasilitas ICU lengkap.
Oh ya, suamiku ini belum punya BPJS apalagi asuransi swasta. Di RS pertama, biaya tagihan RS mencapai 15 hingga 20 jutaan dalam 3 hari. Karena kondisi urgent, kami pun gak pikir panjang segera memindahkan suami ke RS swasta kedua. Suami langsung ditangani dan dirawat di ruang ICU. Nafasnya sudah agak membaik. Namun, melihat biaya RS yang membengkak lebih besar hingga puluhan juta, keluarga besar pun memutuskan untuk memindahkan suami ke RS milik pemerintah yang biayanya lebih terjangkau.Â
Duh Gusti, drama mencari RS pun dimulai, gak sedikit kami harus daftar antrian atau waiting list untuk masuk ruang ICU di RS milik pemerintah. Berbekal kenalanku dan kenalan mamaku yang seorang tenaga kesehatan di sebuah RS, akhirnya kami pun mendapatkan RS yang tepat. Singkat cerita, dirawat di ruang ICU dan rawat inap selama hampir 1 bulan ternyata bisa menyedot isi rekening hingga ratusan juta rupiah! Bayangin aja kalo di RS swasta, angkanya bisa menggembung berkali-kali lipat. Di titik inilah akhirnya aku insaf, ternyata kita butuh asuransi.Â
Kisah-kisah seperti ini memang menjadi gambaran umum tingkat kesadaran asuransi di Indonesia yang ternyata masih memprihatinkan dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Juli 2021, tingkat penetrasi asuransi mencapai 3,11%. Angka ini agak meningkat dibandingkan akhir tahun 2020 yang mencapai 2,92%. Hal ini bahkan masih jauh dari angka 10% dibandingkan dengan populasi penduduk Indonesia yang ratusan juta jiwa.
3 Alasan Kenapa Kita Wajib Punya Asuransi
Sering kaget gak sih ketika ada kabar di WAG sekolah, ternyata satu persatu teman or sahabat kita mengalami penyakit yang memerlukan penanganan serius bahkan beberapa harus tutup usia. Itu artinya, kini penyakit-penyakit kritis itu sudah mulai dialami oleh generasi yang lebih muda. Jadi, masih merasa gak butuh asuransi? Simak deh nih, alasan kenapa kita wajib punya asuransi:
- Sakit Atau Mati Gak Nunggu Tua. Kalau jaman dulu, penyakit-penyakit yang memerlukan penanganan serius seperti stroke, jantung, kanker biasanya terjadi di usia tua. Kini, banyak sekali generasi muda yang harus mengalami kondisi tersebut akibat gaya hidup yang gak sehat.
- Lebih Cepat Lebih OptimAll. Prinsip utama membeli asuransi itu lebih awal lebih optimal, karena di usia muda harga preminya jauh lebih murah dibanding usia tua.
- Daripada Buat Bayar RS, Uangnya Mending Buat Traveling. Ayo, siapa yang punya mimpi naik balon udara di Cappadocia? Nah, kalo sakit dan harus dirawat RS, biar asuransi kamu aja dong yang bayarin, jangan pakai uang tabungan kamu yang buat jalan-jalan. It's your dream loh, not her!
Kenalan yuk sama Allianz OptimAll!Â
Pandemi membuat semua serba online. Sekolah online. Kerja online. Bahkan, ternyata kini kita sudah bisa loh membeli asuransi kesehatan online. Nah, buat aku yang malas berurusan sama agen asuransi, ini adalah koentji!
Jeli memahami kebutuhan masyarakat, Allianz menghadirkan Allianz OptimAll, yaitu sebuah platform marketplace yang menyediakan berbagai produk asuransi dari asuransi kesehatan, asuransi jiwa dan asuransi umum dari grup Allianz.Â
Melalui portal OptimAll, kita sebagai calon nasabah dapat melakukan pembelian asuransi online tanpa perlu melakukan tatap muka dengan tenaga pemasar. Proses registrasi pun membutuhkan waktu kurang dari 10 menit, lalu polis akan diterima secara langsung melalui surat elektronik (e-mail). Seluruh proses registrasi dilakukan dengan formulir elektronik dan dokumen pendukung cukup disertakan dalam bentuk elektronik berupa foto. Dari sisi keamanan digital, portal OptimAll telah tersertifikasi ISO 27001:2013.
Cara Membeli Asuransi Online di Allianz OptimAll
Di era serba digital ini, membeli asuransi kesehatan melalui portal Allianz OptimAll ternyata cepatnya maksimal loh, hanya butuh 3 langkah mudah, yaitu:
- Baca detail produknya, mulai dari deskripsinya, harga preminya, manfaatnya, simulasinya, syarat dan ketentuan pembeliannya hingga kondisi-kondisi pengecualiannya.
- Isi dan unggah data yang diminta, mulai dari riwayat kesehatan, kondisi fisik serta foto KTP.
- Lakukan pembayaran premi agar asuransinya segera aktif. Polis asuransi akan dikirimkan secara digital berbentuk PDF melalui email terdaftar. Â
Keseluruhan proses tersebut hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit saja loh. Ingat satu hal, jangan pernah menunda-nunda untuk membeli asuransi. Sama halnya seperti kita tidak boleh menunda-nunda untuk menyatakan perasaan kita kepada seseorang. Kesempatan tidak datang dua kali, dan kejadian tak terduga bisa terjadi kapan saja!
Melalui portal OptimAll, kita bisa mendapatkan produk eAZyHealth yaitu asuransi lengkap untuk rawat jalan dan rawat inap dari Allianz dengan premi terjangkau mulai dari Rp 80 ribuan per bulan. Untuk metode pembayaran, no worries karena Allianz OptimAll menyediakan cara pembayaran dengan virtual account, kartu kredit dan pembayaran digital.
Untuk kita generasi anti ribet ribet club, Allianz juga sudah menyediakan rangkaian layanan eAZy yang serba digital. Layanan eAZyConnect berguna untuk memantau polis secara online, kapan saja dan di mana saja. Kamu juga bisa melakukan berbagai modifikasi untuk polis asuransimu, mulai dari perubahan nama penerima manfaat/ahli waris, top up investasi atau mengubah metode pembayaran premi.
Oh ya, melalui aplikasi eAZyConnect kita juga bisa dengan mudah mengajukan reimbursement klaim asuransi kesehatan yang kita miliki. Hidup jadi lebih OptimAll dengan segala kemudahan dan layanan dari Allianz.Â
Btw, masih ingat sama ceritaku di awal tadi? Kini, penyakit suamiku sudah masuk dalam daftar penyakit kritis loh. Pupus sudahlah harapan baginya untuk memiliki asuransi. So, buat kamu yang masih sehat walafiat yuk segera beli asuransi kesehatanmu sebelum terlambat. Beli asuransi online Allianz OptimAll biar hidup Lebih OptimAll cukup dalam 10 menit aja kok!
