Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Konflik dan Gaya Kita Menanganinya

19 November 2023   13:06 Diperbarui: 23 November 2023   01:41 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dua orang  yang berkonflik | Sumber: our-team/ Freepik via kompas.com

Setiap orang, siapa pun itu, termasuk kita, pasti pernah bertemu konflik. Tidak peduli bagaimana membaginya, pada suatu titik kita akan menjadi pusat polemiknya, yaitu berkonflik dengan anggota keluarga, teman, rekan kerja, atau bahkan dengan orang asing.

Akan tetapi, pernahkan kita bertanya-tanya mengapa konflik-konflik tertentu bisa hilang dan konflik-konflik lain justru berakhir dengan kegagalan?

Sebenarnya setiap orang memiliki kepribadian uniknya masing-masing sehingga dalam menangani situasi menegangkan, seseorang pun tentu memiliki cara yang berbeda pula. Ketika menyangkut konflik, seseorang cenderung berperilaku tertentu yang mencerminkan gaya kepribadiannya dalam menghadapinya. 

Nah, bagaimana sikap kita menangani konflik supaya efektif dan tidak memunculkan lebih banyak ketegangan? 

Hal utama yang terlebih dahulu harus kita pahami adalah memahami gaya konflik diri sendiri dan juga mengenali gaya konflik orang lain sehingga satu sama lain bisa secara bersama menemukan solusi yang saling menguntungkan. 

Menghindar

Beberapa orang sangat tidak menyukai konflik dan lebih memilih menghindarinya sama sekali. Alih-alih menghadapinya secara langsung, mereka mungkin meremehkan suatu masalah atau berpura-pura bahwa masalah tersebut tidak ada. 

Meski demikian, gaya menghindari konflik ini memiliki beberapa hal positif. Salah satunya adalah dapat mencegah terjadinya pertengkaran secara langsung dan membantu menjaga hubungan damai. 

Hal positif lainnya dari gaya ini, yaitu seseorang berarti memberikan waktu untuk untuk dirinya sendiri terkait perasaannya yang pada akhirnya bisa memberikan tanggapan terhadap situasi dengan bijaksana. 

Kelemahannya, gaya menghindari konflik ini dapat membawa permasalahan tidak pernah terselesaikan dan komunikasi kedua belah pihak menjadi terganggu. 

Keadaan ini akhirnya menimbulkan ketegangan dan membuat perasaan tidak nyaman satu sama lain sehingga malah dapat menambah rusaknya suatu hubungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun