Hal ini tentu saja baik karena itu artinya gaya kompromi mampu menciptakan rasa keadilan dan keseimbangan, serta mendorong kerjasama dan komunikasi untuk menemukan hasil yang dapat diterima bersama.Â
Namun terkadang, gaya kompromi bisa menjadi sedikit mengecewakan. Kita mungkin merasa diri kita lebih banyak menyerah dan hal itu dapat membuat kita merasa tidak puas.Â
Ditambah lagi, ketika terlalu fokus untuk mencari jalan tengah, Kita mungkin lupa mengakomodasi kebutuhan diri sendiri.Â
Berkolaborasi
Orang-orang dengan gaya kolaborasi tentu lebih mengutamakan cara menemukan solusi yang cocok untuk semua orang dari pada hanya berfokus pada kebutuhan dan keinginan mereka sendiri.Â
Ketika orang-orang bekerjasama untuk menemukan solusi yang menguntungkan semua orang yang terlibat, tentu saja ini merupakan hal yang baik karena mengarah pada rasa saling menghormati dan pengertian.Â
Selain itu, gaya berkolaborasi juga dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi karena mendorong pemikiran di luar kebiasaan dan mempertimbangkan permasalahan dari berbagai perspektif.Â
Namun, kita tidak boleh melupakan bahwa gaya kolaborasi ini juga bisa mendatangkan tantangan, misalnya, jika kurangnya kepercayaan atau komunikasi, masing-masing kita yang berkonflik akan sulit untuk menemukan solusi yang sama-sama menguntungkan.Â
Terkadang, ditambah pula untuk menghasilkan rencana yang sempurna, rentang kita dan pihak lain pun mendapatkannya bisa memakan waktu lama.Â
***
Nah, apapun gaya kita menghadapi setiap konflik yang muncul, mudah-mudahan kita sekarang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang diri kita sendiri dan orang lain dalam menyelesaikan masalah.Â
Mengetahui gaya pendekatan adalah penting sehingga hal ini dapat memastikan langkah serta argumentasi efektif dan produktif bagi semua orang yang terlibat.Â