Babak belur sambil berkata, ini biasa.
Racun yang kupekuk,
Dengan lapang dada dan mata terkatup.
Kau pukul, kau tarik,
Lalu kau bilang, semua untuk kita
Kocak?
Aku belajar memaafkan lebih cepat daripada kamu minta maaf
Diam, bisu, lesu tak berkutik,
Suara hati pun tuli, kau pelintir jadi bisikan ngeri.
Sekarang,
Tak sudi lagi aku jadi kampret.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!