Mohon tunggu...
Renata Septian
Renata Septian Mohon Tunggu... Pelajar SMA

Saya senang menulis hal-hal/peristiwa-peristiwa yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Racun yang Kucinta

19 Mei 2025   10:12 Diperbarui: 19 Mei 2025   10:12 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau datang bagai cahaya,

Tampak seperti korek api.

Nyalanya kecil, hangatnya semu,

Panasnya diam-diam membakar logika

Katamu, kita jalani bersama.

Nyatanya, aku lihat cermin retak

Bayangmu sibuk memeluk diri sendiri.

Cintamu candu pahit,

tetap ku telan juga.

Katamu, cinta harus tahan banting

Dan aku, dungunya, tahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun