Mohon tunggu...
Naufa Rafsanjani
Naufa Rafsanjani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Kamu Hanya Butuh Didengar

15 Agustus 2020   23:53 Diperbarui: 15 Agustus 2020   23:41 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Gue juga mau buka bisnis kak, gimana kalo kita buka bisnis bareng." tanyaku lagi. 

"Boleh tuh, tapi nunggu gue ada modal  ya. "

Hari itu telah berlalu, beberapa hari kemudian dia mengirim sebuah pesan melalui instagram. Aku yang saat itu, memang sedang tidak ada kegiatan apapun. Melainkan sedang pusing dengan pekerjaan, langsung membaca pesan darinya. 

Setelah itu, aku langsung menelfonnya. Aku melihat mata nya yang sudah terlalu banyak menahan beban di terima nya. 

Aku persilahkan dia untuk menceritakan, keluh kesahnya, apa yang dia rasakan pada saat ini. Setelah dia selesai menceritakan yang dia alami. Aku bisa memahami apa yang ada di dalam pikirannya saat ini. 

Rasa putus asa mungkin sudah lama dia rasakan di dalam dirinya. Namun, dia harus kembali mengubur rasa itu karena masih ada seseorang yang harus dua banggakan. 

Seorang ibu, dia memang sangat dekat dengan ibunya. Dimanapun dia berada, di saat dia sedang merasakan apapun. Hal yang selalu dia ingat adalah ibu nya. 

Baik, aku akan sedikit menceritakan tentang kita teman aku. Dan aku akan memberikan beberapa saran di dalam cerita ini. Yang mungkin nantinya, bisa berguna untuk kamu di masa mendatang. 

"Kita, muda, tua, ataupun yang sudah lansia. Tidak menutup kemungkinan jika di dalam hidup kita tidak pernah ada masalah. Semuanya pasti pernah mempunyai masalah. 

Mau dari hal terkecil, sampai hal terbesarpun mungkin kita sudah merasakannya. Hanya saja, cara menyelesaikan masalah setiap orang itu berbeda. Dan cara memikirkan masalah itu berbeda juga. 

Jujur, dulu aku pernah menjadi seseorang yang mempunyai perasaan putus asa. Aku yang tidak begitu mempercayai ucapan seseorang terhadapku. Aku hanya bisa berdiam, sambil mendengarkan lagu, atau aku mencoba membawa nya sambil melihat beberapa timeline di sosial media ku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun