Mohon tunggu...
Shopian Hadi
Shopian Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar, membaca dan menulis

Senang membaca, sastra, sosial, politik, budaya, dan menyukai olahraga dan petualangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Kurang Elok Pelayanan PLN

6 Mei 2020   09:45 Diperbarui: 6 Mei 2020   09:55 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi listrik prabayar (foto merdeka.com) 

Kesal nian hati jadinya dan kembali menelpon PLN 123 yang petugas operatornya dari tadi juga sudah berganti. Dengan sedikit kecewa menyampaikan, "lho kok dari tadi petugasnya tidak sampai-sampai dan hanya dijawab segera pak kembali kami sampaikan".

Ternyata dan ternyata, dua jam lebih kemudian baru petugasnya muncul menggunakan mobil pelayanan PLN. Aku yang sudah lumayan bertegangana  tinggi karena diberi harapan palsu langsung menyemprot. "Kok baru sampai, kan dari berkali-kali ditelepon katanya sudah jalan dan ini sudah dua belas jam lebih matinya''. 

Jawaban petugasnya hanya, "bapak jangan marah cak itulah, dak boleh, kami baru tugas sore ini''.

Ya Allah Ya Robbi, aku terdiam dan tersadar melihat logo sentrum di bajunya dan terdapat juga ada nama perusahaan vendor rekanan PLN pada dua orang petugas ini. 

Antara kesal dan terima kasih karena di beri harapan palsu untuk menunggu dan listrik kembali menyala. Ternyata oh ternyata, aku mahfum dan sudah menduga sumber masalahnya babang sentrum tak datang-datang.    

Pengalaman kedua baru beberapa hari ini, dalam masa pendemi. Pagi tanggal 22 April lalu saat sedang bersiap berangkat kerja, ada petugas PLN datang yang sebelum berada di rumah tetangga depan. 

Dua orang petugas ini mengatakan akan mengganti Kwh meter prabayar karena sudah saatnya diganti. Aku percaya saja karena memang dua orang ini petugas PLN,  RT juga sudah ada menginformasikan dan tetangga perumahan juga sudah banyak Kwh meternya diganti.

Saat penggantian, jumlah pemakaian terakhir token di Kwh meter dicatat petugas dan form tersebut diminta ditandatangani. Petugas hanya menjelaskan nanti token yang masih ada akan dikembalikan melalui pesan pendek dan Kwh meter baru lalu dipasang. Ketika ditanya kapan akan dikembalikan, hanya dijawab secepatnya. Maklum, token listrik prabayar baru diisi dan sebelumnya juga masih ada sisa token.

Hingga sore, suara Kwh meter baru sudah berdecit-decit minta makan karena isi token hanya berapa rupiah saja. Pesan pendek pengembalian token yang dijanjikan dan ditunggu belum juga masuk. Akhirnya, layanan cinta PLN 123 kembali jadi pilihan. Segera aku hubungi.

Ketika dihubungi, operator secara formal memperkenalkan diri dan langsung mengetahui terhubung dengan siapa pelanggannya serta alamatnya. Kepada abang operator, aku menceritakan kronologis plus menanyakan pengembalikan token. Tak disangka tak diduga jawab abang operator cinta PLN 123. Begini kira-kira.

"Kalau tokennya habis tinggal bapak isi saja, nanti pengembalian token secepatnya dilakukan bapak," katanya enteng.  Enteng nian jawabannyo, kataku dalam hati. Ketika diminta kapan secepatnya, ia tidak bisa memberikan jawaban pasti. Demikian juga ketika diminta penjelasan standar waktu pengembalian token, hanya dijawab segera, secepatnya dan nanti dikembalikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun