Mohon tunggu...
Shopa Napisah
Shopa Napisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - manajemen

mahasiswa universitas nusa putra sukabumi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Ekonomi Mikro pada UMKM di Indonesia Selama Pandemi Covid-19

12 Januari 2022   06:34 Diperbarui: 12 Januari 2022   06:37 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh Ekonomi Mikro

Di bawah ini terdapat beberapa contoh dari ekonomi mikro di kehidupan sehari-hari. Ada 5 jenis contoh yang dapat diketahui.

1. Permintaan dan Penawaran

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, permintaan dan penawaran adalah salah satu contoh komponen yang paling penting di ruang lingkup harga. Misalnya, seorang pelaku usaha akan memproduksi barang dengan harga 15 ribu rupiah sebanyak 1000 buah. Namun, kompetitor menjual dengan harga 10 ribu rupiah. Maka, pelaku usaha ini harus mengikuti kompetitor agar tidak terdampak pada persaingan pasar.

2. Pendapatan Individu dengan Majemuk

Selanjutnya yaitupendapatan individu versus majemuk. Dari segi pendapatan individu, ada orang yang memiliki pendapatannya mencapai 60% dari total pendapatan majemuk. Namun, di lain sisi ada juga orng yang memiliki pendapatan 0,0001%. Hal inilah yang menimbulkan adanya perbedaan status sosial di masyarakat.


3. Ketenagakerjaan dan Pengangguran

Berikutnya yaitu ketenagakerjaan dan pengangguran. Ketenagakerjaan dan pengangguran berada dalam ruang lingkup ekonomi mikro, sebab bersinggungan secara langsung dengan keinginan hidup setiap individu di masyarakat.

Jika hal ini tidak dapat ditangani dengan baik, para pengangguran akan memiliki trickle-down effect yang mana hal tersebut dapat meningkatkan kemiskinan dan juga tindak criminal di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

4. Inflasi

Inflasi menjadi salah satu contoh ekonomi mikro. Salah satu masalah yang terjadi pada ekonomi mikro ini adalah meningkatnya harga sejumlah barang secara permanen karena sifat masyarakat yang terlalu konsumtif. Akhirnya, masyarakat dituntut secra rata untuk dapat meningkatkan daya beli, padahal yang sudah diketahui bahwa kemampuan finansial setiap orang berbeda-beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun