Mohon tunggu...
shintyaretnooktaviana
shintyaretnooktaviana Mohon Tunggu... 24107030079

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga menyukai kucing serta fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pentol Kotagede: Jajanan Pinggir Jalan yang Selalu Bikin Kangen

30 Mei 2025   20:09 Diperbarui: 30 Mei 2025   20:09 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kamu main ke Yogyakarta, khususnya ke daerah Kotagede, ada satu jajanan yang wajib banget kamu cobain. Namanya Pentol Kotagede, jajanan yang legend dan terkenal didaerah kotagede dan sekitarnya. Tapi jangan salah sangka dulu meskipun namanya pentol, bentuk dan penyajiannya lebih mirip kayak bakso kuah, bukan pentol tusuk seperti yang biasa dijual abang-abang keliling sekolah. Yup, Pentol Kotagede ini disajikan dalam kuah kaldu hangat, tanpa tusuk-tusukan, tanpa saus kacang, dan rasanya... duh, nagih banget! Pokoknya kalau sudah 1x coba dijamin bakal balik lagi deh.

Bukan Pentol Biasa, Tapi Bintang di Hati Warga Kotagede

Di Kotagede dan sekitarnya, pentol ini udah terkenal banget. Gak cuma buat anak-anak, tapi juga disukai semua kalangan. Mulai dari pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, sampai bapak-bapak yang lagi cari camilan sore. Jajanan yang satu ini memang merakyat baget pokoknya.

Yang bikin beda, Pentol Kotagede hadir dengan beberapa varian isi, biasanya terdiri dari:

  • Pentol besar, teksturnya kenyal, isian dagingnya terasa banget.
  • Pentol kecil, cocok buat yang pengin ngemil banyak tapi gak terlalu berat.
  • Tahu isi, yang menyerap kuah kaldu dan jadi super lembut di mulut.

Semua disajikan dalam bungkus plastik, dituang kuah kaldu gurih yang masih panas, lalu ditambah saus sambal merah dan kecap manis sesuai selera. Simpel, tapi rasanya luar biasa!

Lokasi Legendaris: Pasar Kotagede

Kalau kamu cari pentol ini, langsung aja datang ke sekitar Pasar Kotagede. Biasanya para penjualnya mangkal pakai gerobakan pinggir jalan, mulai buka habis Dzuhur sampai malam. Tapi waktu yang paling ramai dan paling seru itu ya sore hari, sekitar jam 4 sampai menjelang maghrib. Antrenya? Panjang banget!

Kamu bisa lihat orang-orang berdiri di depan gerobak, sabar nungguin giliran sambil ngelirik pentol yang sudah siap disajikan. Meski antre, gak ada yang ngeluh, karena semua tahu: rasa pentol ini sepadan dengan perjuangan nunggu.

Pinggiran Jalan Pasar Kotagede (Sumber: Doc. Pribadi)
Pinggiran Jalan Pasar Kotagede (Sumber: Doc. Pribadi)

Rasa Kuah yang Gurih dan Sambal Nendang

Satu hal yang bikin Pentol Kotagede beda dari bakso biasa adalah kuah kaldunya. Meskipun sederhana, kuahnya gurih, ringan, tapi tetap bikin hangat badan. Cocok banget disantap pas sore hari, apalagi kalau cuaca lagi mendung atau habis hujan.

Tambahin sambal merah khasnya, yang pedasnya gak main-main tapi tetap bikin pengin tambah lagi. Gak pakai saus kacang atau topping aneh-aneh cukup sambal, kecap, dan sedikit bawang goreng kalau ada, rasanya udah lengkap banget. Oh iya, buat yang gak kuat pedas, tenang aja. Kamu bisa request level pedasnya ke abangnya. Biasanya mereka ngasih sendok kecil buat kamu racik sendiri sambalnya, jadi siapa aja bisa menikmati rasa lezat pentol kotagede ini.

Harga Ramah di Kantong

Salah satu alasan kenapa Pentol Kotagede digemari semua kalangan adalah karena harganya yang super terjangkau. Dengan Rp 5.000 sampai Rp 10.000, kamu udah bisa dapet seporsi isi campur (pentol besar, kecil, tahu) lengkap dengan kuah dan sambal, oiya kamu juga bisa reques sama abangnya mau isian apa aja, bisa pentolnya aja, atau campur. Kalau pengin nambah, tinggal bilang aja, bisa pesen sesuai selera dan abangnya juga ramah. Gak heran kalau setiap sore banyak orang sengaja mampir ke Pasar Kotagede cuma buat beli pentol ini. Bahkan banyak juga yang beli beberapa bungkus buat dibawa pulang ke rumah atau kos.

Bukan Sekadar Jajanan

Buat warga Kotagede, pentol ini udah jadi bagian dari rutinitas harian. Anak sekolah jajan ini sepulang belajar, orang tua beli buat camilan sore, bahkan ada yang udah langganan sejak dulu banget. Meskipun sekarang banyak jajanan kekinian, Pentol Kotagede tetap bertahan dan gak pernah sepi peminat. Mungkin karena penjual yang terus tetap mempertahankan rasa pentol ini, jadi kuliner ini tak pernah sepi peminat. Rasa yang konsisten, suasana antre di pinggir jalan, dan aroma kuah hangat yang menggoda semuanya jadi kombinasi yang bikin jajanan ini punya tempat khusus di hati banyak orang.

Tips Buat Kamu yang Mau Coba

  • Datang agak awal (sekitar jam 1--3 siang) kalau gak mau antre panjang.
  • Jangan lupa bawa uang tunai, karena kebanyakan abang-abangnya belum pakai pembayaran digital.
  • Kalau mau dibungkus, bilang dulu requesanmu mau apa bisa polosan dengan sambal atau dipisah pasti tetap akan dilayanin oleh abangnya.
  • Dan yang paling penting, siapin perut kosong, karena satu porsi sering bikin nagih dan pengin nambah!

Saya dan Teman Jajan di Pentol Kotagede (Sumber: Doc.  Pribadi)
Saya dan Teman Jajan di Pentol Kotagede (Sumber: Doc.  Pribadi)

Pentol Sederhana yang Selalu Dirindukan

Pentol Kotagede membuktikan bahwa jajanan gak perlu mewah untuk dicintai banyak orang. Cukup modal pentol, tahu, kuah gurih, dan sambal pedas, camilan ini sukses bikin siapa pun yang nyobain jatuh hati. Bahkan banyak wisatawan yang udah pernah nyoba bilang, "Kalau ke Jogja lagi, wajib mampir ke Kotagede cuma buat makan pentol!" sama seperti teman saya destiana yang pada saat itu baru pertama beli pentol kotagede, "gak heran kata orang orang pentolnya terkenal dan enak ternyata memang senagih itu" ujarnya.

Jadi, kalau kamu kebetulan main ke Yogyakarta dan pengin jajanan pinggir jalan yang legendaris, hangat, dan ngenyangin, Pentol Kotagede adalah pilihan yang tepat. Sederhana, merakyat, tapi selalu bikin rindu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun