Berikut merupakan beberapa garis besar yang dapat ditarik dari pemilikiran Wilhelm Dilthey:
Sistesis tersebu menunjukkan bahwa akuntansi hermeneutic berusaha menjadi manusiawi daripada eksakta. Tidak dapat menghilangkan rasionalitas, tetapi dapat memberi makna dan nilai. Pada akhirnya, teori hermeneutic Wilhelm Dilthey menyatakan bahwa simbol selalu digunakan dalam kehidupan manusia. Akuntansi, dalam bentuknya yang paling umum adalah salah satu simbol paling kuat yang pernah dibuat manusia. Setiap angka, laporan, dan catatan menulis, bagaimana mereka bekerja, bertanggungjawab, gagal, bangkit, dan mencoba memahami diri mereka di dunia ekonomi yang selalu berubah. Ketika akuntansi hanya berfokus kepada akurasi yang tidak memiliki makna, maknanya akan hilang. Namun, ketika akuntansi dianggap sebagai bahasa kehidupan, dapat berfungsi sebaai penghubung antara pengetahuan dan kebijaksanaan, antara ekonomi dan moralitas, dan antara manusia dan artinya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Murdiati & Mukalam. Wilhelm Dilthey's Hermeneutics and its relevance to Islamic studies. Humanika, 2022.
https://doi.org/10.21831/hum.v23i1.59743
Research and Development in Accounting Science with a Qualitative Approach Methodology. (2022). International Journal of Sustainable Social Culture, Science Technology, Management, and Law Humanities.
https://doi.org/10.71131/2544t390
Umaruddin Nasution. Wilhelm Dilthey's Hermeneutical Methodology in Understanding Text. KIJMS, 2022.
https://doi.org/10.30984/kijms.v3i1.59
Fendy Financy & Fitzerald Kennedy Sitorus. Wilhelm Dilthey's Thoughts on Understanding, Hermeneutics and Communication. AJPR, 2024.