Mohon tunggu...
shindi rahayu
shindi rahayu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar seekolah

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Peri Bulan

5 April 2024   21:25 Diperbarui: 5 April 2024   21:35 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/wall.alphacoders.com

Nata adalah seorang gadis yang tinggal di desa yang miskin. wajah nata sangat suram karena ia memiliki penyakit kulit di wajahnya. orang orang desa sangat takut jika ia bertemu dengan Nata karena wajahnya yang menyeramkan,Nata pun jika keluar rumah ia selalu menggunakan cadar untuk menutupi mukanya itu agar orang orang tidak takut dengan Nata.

Pada malam hari ketika Nata sedang tertidur pulas ia bermimpi bertemu pangeran vero yang tampan . vero adalah putra kerajaan terkenal dengan keramahan dan ketampananya itu membuat Nata menyukainya. Nata ingin berkenalan dengannya , karena ia sering memimpikan pangeran vero itu.

"sudahlah Nata ! buanglah jauh jauh mimpimu itu " kata bunda Nata, ketika melihat anaknya yang sedang ngelamun di depan jendela kamar  " Bunda tidak bermaksud menyakiti hatimu nak. Kamu boleh saja menyukai siapa pun. tapi Bunda tidak ingin kamu kamu kecewa," tutur Bunda Nata yang lembut.

Sebenarnya Nata sadar mimpinya itu terlalu tinggi .bahkan orang orang desa saja pun takuut melihatnya apalagi pangeran Vero pikir Nata.

Pada malam hari Nata melihat pemandngan alam yang sungguh indah lewat jendela kamarnya itu.bulan bersinar terang di langit malam cahayanya lembut keemasan di sekitarnya. tampak ada bintang yang berkelap-kelip di atas awan malam. malam begitu cerah 

"Wahhh sangat cantik sekali!"  Gumam Nata.matanya sangat takjub melihat keindahan bulan di malam hari.entah mengapa tiba tiba saja Nata teringat pada sebuah dongeng  Peri Bulan. Peri Bulan itu tinggal di bulan .ia sangat cantik dan baik hati . ia sering datang ke bumi untuk menolong orang orang yang sedang kesusahan di desa Nata.setiap ibu- ibu yang mempunyai anak perempuan  selalu berharap anaknya seperti Dewi bulan.

 

Dulu ketika Nata masih kecil ia sangat canti seperti Dewi bulan menurut Bunda Nata.  " Bunda aku ingin memohon kepada Dewi bulan agar aku bisa cantik lagi seperti dulu. ahh.... tapi..., aku rasa mana mungkin ! Dewi bulan pasti hanya dongeng saja!"  Nata menepis harapannya , setelah puas menatap bulan Nata menutup rapat jendelanya. ia beranjak untuk tidur dengan hati yang yang sedih.

Nata adalah gadis yang baik hati lembut dan suka menolong orang lain. suatu sore Nata ingin pergi mengantarkan makanan untuk seorang nenek paruh baya yang sedang sakit. meskipun rumah nenek itu sangat jauh tapi Nata rela menjenguknya.

Sepulangnya dari rumah nenek,Nata kemalaman di tengah perjalanan. ia bingung karena keadaan jalan sangat gelap. tidak tahu dari mana asalnya tiba tiba muncul ratusan kunang-kunang yang menerangi perjalanan Nata. cahaya dari tubuh kunang kunang itu sangat terang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun