Mohon tunggu...
Cahaya
Cahaya Mohon Tunggu... Lainnya - Dualisme Gelombang-Partikel

Penyuka pohon johar, cahaya matahari, dan jalan setapak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Langit dan Doa Zulaikha

7 November 2017   12:41 Diperbarui: 7 November 2017   18:12 1946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: http://www.blogkhususdoa.com

Zulaikha mungkin salah  
Namun cintanya tidak.  
Zulaikha mungkin bimbang  
Namun perasaannya penuh keyakinan. 

Zulaikha marah,
Dia dijatuhi tatapan sinis.  
Zulaikha resah,
Dia undang mereka.
Dia beri apel dan pisau.
Lalu mereka mengiris jari sendiri. 

Berbilang waktu,
Perasaan Zulaikha masih basah
Seperti zam-zam yang tak kenal kemarau

Berbilang waktu,
Zulaikha melangitkan doa-doa.
Seperti roda yang terus dikayuh.

Berbilang waktu,
Doa itu pun sampai ke langit.
Menggetarkan lauh mahfuz.
Mengantarkan Yusuf.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun