Zulaikha mungkin salah Â
Namun cintanya tidak. Â
Zulaikha mungkin bimbang Â
Namun perasaannya penuh keyakinan.Â
Zulaikha marah,
Dia dijatuhi tatapan sinis. Â
Zulaikha resah,
Dia undang mereka.
Dia beri apel dan pisau.
Lalu mereka mengiris jari sendiri.Â
Berbilang waktu,
Perasaan Zulaikha masih basah
Seperti zam-zam yang tak kenal kemarau
Berbilang waktu,
Zulaikha melangitkan doa-doa.
Seperti roda yang terus dikayuh.
Berbilang waktu,
Doa itu pun sampai ke langit.
Menggetarkan lauh mahfuz.
Mengantarkan Yusuf.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!