Mohon tunggu...
Shifana Maulidya
Shifana Maulidya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk lebih bahagia

Social Worker With Disability

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bumi Berbaik Hati pun Seharusnya Kita

22 April 2020   20:44 Diperbarui: 22 April 2020   20:44 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash


Hari ini, 22 April 2020, sebagian besar manusia tahu bahwa hari ini adalah hari bumi. Lalu sebagian kecil dari sebagian besar itu, memperingatinya dengan berbagai ucapan di media sosialnya dengan heboh dan menggebu-gebu. 

Barulah, sebagian kecil dari yang sebagian kecil itu, menyadari bahwa kita harus berbuat untuk bumi. Memutar otak bagaimana membantu selamatkan bumi. Setidaknya, dari hal kecil yang mungkin bisa dilakukan tiap hari.

Bumi dan manusia memang hubungan yang tiada akan habisnya. Bumi memberi penghidupan pada manusia, dan manusia membantu bumi merawat diri. Dulu. Itu dulu. Bahkan sekarang manusia cenderung jadi parasit yang terus-menerus mengeksploitasi tanpa ampun selama sekian tahun.

Berubah. Dari yang semula hanya mengambil secukupnya untuk bisa bertahan hidup, kini nyaris ingin mengambil semuanya untuk menopang gaya hidup. Dari yang semula memanfaatkan untuk bisa bahagia, kini jadi eksploitasi rakus untuk menjadi kaya.

Semua orang tahu tentang ini. Bahkan sejak kecil, manusia diajarkan untuk mencintai bumi. Hanya diajarkan. Setelah dewasa dan menghadapi dunia nyata, banyak yang lengah dan terseret jua menyakiti bumi. 

Alasannya? Tak lain dan tak bukan adalah uang. Uang. Uang. Dan, uang. Mengeruk di sana-sini, mencemari tanah, sumber air, bahkan tak tanggung-tanggung, udara yang kita hirup jua. Yang menjadi harta paling berharga untuk bertahan hidup. 

Bahkan, galian tanah atau tambang ada yang ditutup dengan sampah. Ide yang bagus dan hemat  bagi manusia. Saat ini. Tapi tidak untuk dampaknya bertahun kemudian nanti.

Takkan ada ruginya jika kita berperan untuk mengurangi keserakahan ini sedikit demi sedikit. Setidaknya dengan menyadari bahwa sampahmu adalah tanggungjawabmu. 

Atau, mungkin, menanam sendiri kangkung dan terong bisa jadi alternatif bertahan hidup sekaligus mengurangi pemakaian plastik saat harus membelinya ke pasar. 

Bisa juga dengan membawa botol minum isi ulang saat perjalanan kesana-kemari. Atau, setidaknya, jangan biarkan televisi terus menyala saat si empunya justru sudah terlelap dan mimpi indah.

Selamat Hari Bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun