Mohon tunggu...
Shifa Aulia Salsabila
Shifa Aulia Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang

Saya sebagai mahasiswi aktif di UIN Raden Fatah Palembang dengan program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), memiliki hobi membaca cerita fiksi, mendegarkan musik, travelling, dan hobi bermain dengan anak kecil.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Anak Usia Dini Terlambat Membaca? Ini Faktor Penyebab dan Solusinya.

9 Juni 2025   01:18 Diperbarui: 9 Juni 2025   01:18 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kemampuan membaca merupakan salah satu fondasi utama dalam proses belajar anak. Namun tidak sedikit orang tua yang merasa khawatir ketika anak usia dini mereka belum menunjukkan ketertarikan atau kemampuan membaca sebagaimana teman sebayanya. Apakah ini hal yang normal? Apa penyebabnya? Dan yang paling penting:  Apa yang bisa dilakukan orang tua?

Faktor Penyebab Keterlambatan Membaca 

Ada banyak sekali faktor yang bisa menyebabkan keterlambatan membaca pada anak usia dini. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kurangnya Stimulasi Dini : Anak-anak yang jarang diajak membaca buku atau bermain dengan huruf dan suara cenderung mengalami keterlambatan dalam mengenal kata. Padahal, kebiasaan sederhana seperti membacakan cerita sebelum tidur dapat membantu membangun koneksi antara bunyi dan kata sejak dini.
  • Keterlambatan Bicara atau Gangguan Bahasa : Anak yang mengalami kesulitan berbicara, seperti telat berbicara atau tidak jelas dalam pengucapan, biasanya juga mengalami keterlambatan dalam memahami konsep membaca.
  • Kondisi Kesehatan atau Perkembangan : Gangguan seperti disleksia, ADHD, atau keterlambatan bicara dapat memengaruhi kemampuan membaca anak. Selain itu, gangguan pendengaran atau penglihatan juga bisa menjadi penghambat besar. Evaluasi dari profesional sangat diperlukan jika keterlambatan ini tampak signifikan.
  • Metode Pengajaran yang Tidak Sesuai : Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Metode belajar yang terlalu cepat atau monoton bisa membuat anak kehilangan minat dan merasa kesulitan. Guru atau orang tua perlu menyesuaikan pendekatan berdasarkan kebutuhan masing-masing anak.

Solusi Mengatasi Keterlambatan Membaca

  • Mulai dari Rumah : Orang tua adalah guru pertama bagi anak. Membacakan cerita secara rutin, mengenalkan huruf dan suara melalui lagu atau permainan, serta menciptakan waktu membaca bersama bisa memberikan efek besar.
  • Pemeriksaan dan Penanganan Awal : Jika ditemukan tanda-tanda keterlambatan, penting untuk segera melakukan pemeriksaan dengan psikolog anak atau terapis wicara. Penanganan awal bisa mencegah masalah berkembang lebih lanjut.
  • Gunakan Media yang Bervariasi : Dengan menggunakan media belajar yang interaktif dan menyenangkan, seperti buku bergambar, permainan alfabet, atau aplikasi edukatif yang ramah anak. Hal ini dapat menumbuhkan minat baca secara alami.
  • Sabar dan Beri Dukungan Kepada Anak yang Positif : Dengan cara memberikan anak pada dorongan emosional dan hindari membandingkan anak sendiri dengan anak lain. Setiap anak berkembang dengan cara berbeda-beda sesuai pada ritmenya sendiri, dan memberikan dukungan yang positif pada anak akan membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan.

Keterlambatan membaca pada anak usia dini bukanlah akhir dari segalanya. Dengan perhatian, kesabaran, dan strategi yang tepat, anak-anak dapat mengejar ketertinggalannya dan tumbuh menjadi pembaca yang percaya diri. Membaca bukan sekadar keterampilan akademik, melainkan pintu gerbang menuju dunia yang lebih luas.

Oleh: Dwi Aulia Atefia dan Shifa Aulia Salsabila

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun