Musik selalu punya cara tersendiri membuat nya selalu menjadi media ataupun sarana untuk menyampaikan perasaan, suasana ataupun pendapat. Lewat irama dan lirik musik mampu mewakili perasaan senang, sedih, galau, semangat dan banyak lagi ekspresif lainnya. Perasaan senang bisa dengan mudah untuk di ekspresikan dan diceritakan kepada orang lain namun bagaimana dengan perasaan sedih?
Perasaan yang sangat sulit sekali bagi sebagian orang untuk mengungkapkan dan menceritakannya kepada orang lain. Musik menjadi solusi untuk hal ini melalui kata-kata yang relate dengan perasaan sedih tersebut. Salah satu karya yang berhasil melakukan hal itu adalah lagu "Halu" sebuah lagu karya seorang musisi cantik asal Makassar yakni Feby Putri. Halu sendiri merupakan singkatan dari halusinasi yang berarti bayang-bayang. Sebelum mengulik tentang Halu yang lebih dalam, sebelumnya mari kita buka sedikit latar belakang penyanyi lagu tersebut.
Kita akan mengenal lebih dekat sosok penyanyi muda berbakat yang karyanya penuh makna dan emosi, yaitu Feby Putri. Siapa sih yang nggak kenal dengan lagu-lagu seperti Halu, Runtuh, atau Cahaya yang berhasil menyentuh hati banyak pendengarnya?
Feby Putri memiliki nama lengkap Feby Putri Nilam Cahyani. Ia lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 5 Februari 2000, dan merupakan anak ketujuh dari pasangan Muhammad Djida dan Endang Suciaty. Sejak remaja, Feby telah menunjukkan ketertarikan pada dunia musik. Ia mulai dikenal lewat media sosial dengan mengunggah video cover lagu saat masih duduk di bangku SMA Negeri 2 Makassar. Salah satu video cover-nya yang viral adalah lagu bertema Ramadhan yang diiringi melodi Love Yourself dari Justin Bieber. Setelah lulus SMA, ia sempat menempuh pendidikan di Universitas Bosowa Makassar jurusan Hubungan Internasional, meski kemudian memutuskan untuk vakum demi fokus berkarier di dunia musik. Karier profesional Feby mulai bersinar pada tahun 2019, ketika ia merilis single original berjudul "Halu". Lagu ini langsung mencuri perhatian publik berkat liriknya yang jujur dan emosional. Yang menarik, Feby memproduksi dan merilis lagunya secara mandiri, tanpa bantuan label besar, lewat label independennya sendiri, Bync Records. Sejak itu, ia terus menelurkan karya-karya yang kuat secara lirik dan nuansa, seperti lagu Usik, Cahaya, dan tentu saja Runtuh, kolaborasinya dengan Fiersa Besari yang menjadi salah satu lagu paling viral dan digemari.
Tahun 2022, Feby merilis album perdananya bertajuk "Riuh", disusul dengan album kedua "Hitam Putih" pada tahun 2024. Album terakhir ini sangat personal, menceritakan perjalanan hidup, duka, dan pengalaman pribadinya sebagai perantau, termasuk kisah kehilangan sang ibunda tercinta pada akhir tahun 2023. Musik Feby Putri dikenal karena lirik-liriknya yang puitis dan emosional, serta aransemen sederhana yang menonjolkan suara merdunya. Ia bukan hanya penyanyi, tetapi juga penulis lagu yang menuangkan isi hatinya ke dalam setiap karya. Tidak hanya di dalam negeri, Feby juga mulai menembus pasar internasional. Ia sempat berkolaborasi dengan rapper Korea Selatan Loco, dan penampilannya pun sudah ditampilkan di berbagai platform musik global.
Setelah mengupas latar belakang penyanyi cantic ini, sekarang bagian lagu yang berjudul Halu. Dari judulnya saja kita sudah diajak masuk ke dalam suasana batin seseorang yang hidup di antara kenyataan dan angan-angan. Feby Putri dengan suara lirihnya yang khas membuat pendengar seolah-olah ikut hanyut dalam alur cerita lagu. Lagu ini bukan tentang cinta yang bahagia, melainkan cinta yang terjebak dalam khayalan. Feby menulis lagu ini dengan sederhana namun juga sangat mengena. Musiknya pun sangat sederhana, hanya dengan petikan gitar akustik, namun berhasil membangun suasana intim dan dekat. Feby menyanyi tanpa berlebihan, justru kesederhanaannya membuat lagu ini terasa tulus dan kuat, seolah ia sedang bercerita langsung kepada pendengar. Bagi banyak orang, lagu ini seperti cermin kehidupan: mencintai diam-diam, mencintai tanpa bisa memiliki, atau hanya bisa menyimpan perasaan dalam angan. Meski menyakitkan, dari rasa sakit itu muncul imajinasi yang indah. Lagu ini menyentuh sisi manusiawi berupa kerinduan, harapan, dan cinta yang tidak selaras dengan kenyataan. Lagu Halu kemudian viral di berbagai platform karena banyak orang merasa liriknya mewakili isi hati mereka. Tak hanya tentang cinta, lagu ini juga bicara tentang rapuhnya manusia yang kadang lebih nyaman berada dalam dunia imajinasi daripada menghadapi kenyataan. Akhirnya, Halu menjadi bukti bahwa musik bukan sekadar nada, tapi juga sarana menyampaikan perasaan terdalam yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI