Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kampus, Arga [23], seorang mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan di Universitas Gadjah Mada, tidak pernah membayangkan bahwa sebuah program keberlanjutan dari dunia perbankan akan mengubah cara pandangnya terhadap masa depan. Melalui kerja sama antara CIMB Niaga dan kampusnya, Arga menjadi bagian dari sebuah inisiatif hijau yang bukan hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga membentuk karakter dan kepekaan sosialnya sebagai generasi muda.
CIMB Niaga dan Komitmen terhadap Keberlanjutan
Sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia, CIMB Niaga telah menunjukkan komitmen kuat terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Tidak hanya dalam operasional internal, tetapi juga melalui berbagai program eksternal yang menyentuh langsung masyarakat, termasuk dunia pendidikan. Salah satu inisiatif unggulannya adalah "Green Campus Partnership", sebuah kerja sama strategis dengan universitas-universitas terpilih untuk membangun budaya keberlanjutan di lingkungan kampus.
Program ini meliputi edukasi keuangan berkelanjutan, pengelolaan limbah digital, instalasi panel surya, hingga pendanaan proyek-proyek mahasiswa yang berfokus pada solusi lingkungan. Di sinilah kisah Arga dimulai.
Menjadi Bagian dari Perubahan
Pada awal semester lima, Arga mendaftar sebagai peserta EcoPreneur Incubator, sebuah program inkubasi bisnis hijau yang difasilitasi oleh CIMB Niaga dan kampusnya. Bersama tim kecilnya, ia mengembangkan prototipe alat konversi limbah makanan menjadi biogas untuk skala rumah tangga. Bukan hanya mendapat ide saja, tapi juga mendapat pendanaan awal dan juga mentoring langsung dari praktisi industri dan pakar keberlanjutan.
"Saya jadi belajar bahwa bisnis itu bukan sekadar untung, tapi juga soal dampak. CIMB Niaga membuka mata saya bahwa ada cara-cara kreatif untuk menjaga bumi sekaligus membangun masa depan," ujar Arga.
Dampak Nyata dan Inspirasi yang Menular
Prototipe yang dikembangkan oleh Arga dan timnya kini telah digunakan di dua kantin kampus. Selain mengurangi sampah organik, alat itu juga menghasilkan gas yang cukup untuk memasak kebutuhan harian. Inovasi mereka bahkan masuk dalam daftar finalis kompetisi nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan.
Lebih dari itu, pengalaman ini memperkuat tekad Arga untuk meniti karier di bidang pengembangan teknologi ramah lingkungan. Ia juga aktif mengisi seminar dan berbagi pengalaman dengan adik tingkat, berharap semakin banyak mahasiswa terinspirasi untuk mengambil bagian dalam gerakan hijau ini.
Masa Depan Berkelanjutan Lewat Kolaborasi
Program sustainability CIMB Niaga menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi antara sektor swasta dan pendidikan tinggi bisa menciptakan dampak yang luas dan berkelanjutan. Dari menyediakan platform, dana, hingga jejaring profesional, CIMB Niaga memberi ruang bagi mahasiswa seperti Arga untuk tumbuh sebagai pemimpin masa depan yang peduli lingkungan.
"Saya merasa didengar dan diberi kesempatan untuk berkontribusi. Bagi saya, CIMB Niaga bukan hanya bank, tapi mitra masa depan," kata Arga menutup ceritanya.
Penutup:
Kisah Arga adalah cerminan bahwa investasi terbaik adalah pada generasi muda yang peduli dan punya visi untuk masa depan. Melalui pendekatan keberlanjutan yang nyata dan terukur, CIMB Niaga menunjukkan bahwa masa depan hijau bisa dimulai dari hari ini --- dari kampus, dari ide kecil, dan dari mereka yang berani bermimpi lebih hijau.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI