Dengan adanya bimbingan dari DPL (Dosen Pembimbing Lapang), Muhammad Kamil, S.Ip., M.A., sejumlah 31 Mahasiswa UMM berhasil menginisiasi pelatihan kopi ini di mana pelatihan tersebut meliputi pembuatan sabun kopi, kopi celup, dan pengharum ruangan kopi. Warga tampak begitu antusisas dengan adanya pelatihan kopi di Desa Harjokuncaran. Sebab, ini merupakan hal pertama yang ada di Desa Harjokuncaran.
Pelatihan ini menjadi momentum yang tepat untuk menggerakkan warga agar mampu mengoptimalkan dan mengeksplorasi potensi yang ada. Hal ini seperti yang telah diungkapkan oleh salah satu anggota Gapoktan Kopi (Gabungan Kelompok Tani) Harjokuncaran, Pak Mariyadi, bahwa perlu adanya pelatihan-pelatihan seperti ini agar warga bisa memanfaatkan kopi sebagai salah satu sumber pengasilan. Di mana hal tersebut dapat meningkatkan perekonomian warga.Â
Selain itu, pelaksanaan pelatihan tersebut diharapkan mampu menginspirasi warga bahwa kopi tidak hanya bisa dikonsumsi, tetapi juga dapat dimanfaatkan ke berbagai hal seperti sabun, kopi celup, dan pengharum ruangan.
Kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo Harjokuncaran selama 2 jam. Di mana warga diberikan akses untuk mencoba sendiri pembuatannya. Sehigga warga tampak menikmati pelatihan dan berencana akan mencoba di rumah.Â
Hal ini disepakati oleh Bu Arif, salah satu anggota PKK, "Warga bisa tau gimana cara membuat sabun sendiri dan akan mencobanya di rumah nanti. Bahkan sekarang sudah bawa glycerin buat percobaan," ujar Bu Arif.
Warga diharapkan mampu menciptakan ciri khasnya tersendiri dengan diadakannya pelatihan ini. Bahkan Koordinator Desa KKN 28 Harjokuncaran, Dimas Nanda Dwi Loka, mengungkapkan agar warga mampu mengembangkan apa (kopi) Â yang ada di desa melalui pelatihan kali ini.