Marah Bukan Musuh, Tapi Petunjuk
Marah bukanlah emosi yang harus ditolak atau ditahan, tapi juga bukan satu-satunya emosi yang perlu didengarkan. Marah sering kali menjadi sinyal bahwa ada emosi yang lebih dalam yang belum tertangani. Dengan memahami bahwa marah adalah emosi sekunder, kita bisa lebih bijak dalam merespons situasi dan menjaga hubungan yang sehat dengan diri sendiri maupun orang lain. Menyadari, menerima, dan mengelola emosi dengan baik bukan hanya bentuk kedewasaan emosional, tapi juga langkah penting untuk kesejahteraan psikologis kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI