Sebelum berbicara mengenai speech delay, mari kita membahas tentang berbicara dan berbahasa. Menurut kalian, berbahasa dan berbicara merupakan hal yang sama atau berbeda? Mari, kita simak pembahasan terkait berbahasa dan berbicara di bawah ini!
Ternyata berbahasa dan berbicara adalah dua (2) hal yang berbeda. Hurlock (1987) mendefinisikan bahasa adalah seluruh sarana untuk berkomunikasi dengan menyimbolkan pikiran dan perasan yang disampaikan kepada orang lain dapat melalui tulisan, bicara, bahasa isyarat, ekspresi muka, dan lain sebagainya. Sedangkan bicara adalah salah satu bentuk bahasa yang menggunakan kata- kata dan artikulasi dalam penyampaian maksudnya.
 Speech delay adalah kondisi di mana anak usia dini mengalami keterlambatan proses berbicara dibandingkan dengan proses bicara anak seusianya.
Jenis-jenis keterlambatan dalam berbicara pada anak usia dini menurut Van Tiel yaitu :
1. Specific Language Impairment adalah gangguan bahasa primer yang disebabkan karena gangguan perkembangannya sendiri, tidak disebabkan oleh gangguan sensoris, neurologis, dan kognitif (intelegensi). Proses gangguan ini bisa terjadi akibat kesalahan pola asuh pada anak.
2. Speech and Language Expressive Disorder adalah gangguan pada bahasa ekspresi dalam proses pengutaraan bahasa oleh anak. Bentuk gangguan yang terjadi misalnya pada gangguan kefasihan dan artiklasi.
3. Centrum Auditory Processing Disorder adalah gangguan bicara yang tidak disebabkan karena masalah pada organ pendengarannya. Kondisi pendengarannya baik namun mengalami kesulitan dalam pemrosesan informasi yang tempatnya didalam otak.
4. Pure Dysphatic Development adalah gangguan perkembangan bicara dan bahasa ekspresif yang mempunyai kelemahan pada sistem fonetik atau penyampaian bahasa melalui ujaran.
5. Gifted Visual Spatial Learner adalah karakteristik yang dimiliki seorang individu dengan kemampuan yang uggul dalam bidang akademik dan memiliki tingkat kecerdasan IQ antara 125 s.d 140.
Tanda-tanda speech delay pada anakÂ
Menurut Early Support for Children, Young People and Families (2011). Berikut tanda-tandanya:
1. Tidak merespon terhadap suara
2. Â Adanya kemunduran dalam perkembangan
3. Â Tidak memiliki ketertarikan untuk berkomunikasi
4. Kesulitan dalam memahami perintah yang diberikan
5. Mengeluarkan kata-kata atau kalimat yang tidak biasa seperti anak-anak pada umumnya
6. Berbicara lebih lambat dari pada anak seumurannya
7. Perkataanya sulit dimengerti bahkan oleh keluarganya sendiri
8. Â Kesulitan memahami perkataan orang dewasa
9. Kesulitan berteman, bersosialisasi dan mengikuti permainan
10. Â Kesulitan dalam belajar mengeja bahasa bahkan matematika.
Faktor penyebab speech delay :
1. Â Jarangnya menjalin komunikasi
2. Â Faktor intertainment/hiburan
3. Gangguan perkembangan otak
4. Gangguan pendengaran.
Peran Orang Tua dalam Menstimulasi Perkembangan Bahasa dengan Speech Delay
Orang tua memiliki peran utama dalam mendukung perkembangan Bahasa anak, berikut peran utama yang harus orang tua miliki, terhadap anak speech delay.
1. Menciptakan Lingkungan Komunikasi yang MendukungÂ
  - Berbicara dengan Jelas : Gunakan kata-kata yang sederhana dan jelas agar anak dapat lebih mudah memahami.Â
  - Berinteraksi Secara Aktif : Libatkan anak dalam percakapan meskipun responsnya belum sempurna.Â
  - Hindari Tekanan : Jangan memaksa anak untuk berbicara; biarkan komunikasi berjalan alami.Â
2. Menggunakan Strategi Stimulasi Bahasa
- Membaca Buku Bersama : Pilih buku dengan gambar menarik dan cerita sederhana untuk merangsang minat berbicara.Â
 - Bernyanyi dan Bermain : Lagu-lagu dan permainan yang melibatkan kata-kata dapat membantu anak mengenal kosakata baru.Â
 - Memberi Pilihan : Tawarkan dua pilihan sederhana, misalnya, "Mau apel atau pisang?" untuk mendorong anak menyebut kata.
3. Memperhatikan Respons AnakÂ
  - Memberi Waktu untuk Merespons : Tunggu hingga anak mencoba berbicara sebelum membantu.Â
  - Memberi Pujian : Apresiasi setiap usaha anak, sekecil apa pun, untuk membangun kepercayaan dirinya.
4. Menggunakan Metode Interaktif :
- Berbicara dengan anak sambil bermain, membaca buku bersama, dan mendengarkan serta merespons setiap upaya komunikasi anak akan merangsang kemampuan berbicara mereka.
SIMPULAN
Dari tulisan atau artikel di atas bisa kita ambil simpulannya, bahwa peran orang tua dalam masa kanak-kanak atau pada masa perkembangan Bahasa sangat penting. Karena jika orang tua tidak mendampingi anak-anak pada masa golden age akan berpengaruh besar hingga dewasa nanti.
REFERENSI
https://aulad.org/aulad/article/view/770
http://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/10642
https://www.scribd.com/doc/304622643/Speech-Delay
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI