Mohon tunggu...
shelina nr
shelina nr Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Agama untuk Damai atau Damai untuk Agama?

19 Juni 2018   20:00 Diperbarui: 19 Juni 2018   20:08 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memang secara resmi tidak pernah dinyatakan adanya perang antar penganut agama, tetapi kenyataannya pertempuran itu terjadi antar agama yang berbeda. Memang di masa akhir-akhir ini disinyalir juga adanya konflik horizontal antar umat beragama, tetapi banyak yang diprovokasi dengan bayaran. Suatu tindakan yang tragis dan mengorbankan banyak orang. 

Kita tidak tahu persis berapa korban konflik di Ambon, Maluku, Kalimantan dan di berbagai daerah di Indonesia ini. Penafsiran agama yang sempit dan penghayatannya yang keliru bagaimana pun juga dapat menjadi pemicu adanya konflik dan tindak kekerasan antar umat beragama itu.

Damai tidaklah mudah diciptakan, sekalipun telah diperjuangkan dengan gigihnya. Ajaran agama yang menghendaki adanya damai, kerukunan dapat ditemukan dalam semua agama. Dengan demikian, kita dapat menyaksikan betapa sulitnya menciptakan damai itu, damai harus diperjuangkan terus-menerus tiada hentinya. 

Perjuangan untuk saling memahami, saling mengakui dan menciptakan damai harus dilaksanakan terus-menerus dengan tiada hentinya, agar hidup beragama itu sungguh bermakna dan beradab. Hidup yang damai, rukun, bersahabat dan bersatu padu dalam damai merupakan hal yang harus diperjuangkan oleh siapapun, sekalipun berbeda agamanya. Dan selanjutnya haruslah juga digalang kerjasama antar umat beragama untuk kemanusiaan.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun