Mohon tunggu...
SUHERMAN
SUHERMAN Mohon Tunggu... Guru

Saya Suherman adalah seorang guru yang bekerja di salah satu instansi swasta.

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Mengenal TPQ Nurul Yaqin Bontomate'ne Bontonompo

27 September 2025   10:13 Diperbarui: 27 September 2025   10:13 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TPQ Nurul Yaqin Bontomate'ne adalah Lembaga Non Formal Taman Pendidikan Al-Qur'an yang terletak di Kelurahan Bontonompo, Kecamatan Bontonompo, Gowa, Sulawesi Selatan. TPQ Nurul Yaqin Bontomate'ne didirikan pada tahun 2020 oleh Bapak Suherman tepat dibulan september.

Suasana Kegiatan Pengajian Setiap Hari
Suasana Kegiatan Pengajian Setiap Hari
Saat ini di TPQ Nurul Yaqin Bontomate'ne terdapat sekitar 70 santri di tahun 2025 yang terbagi menjadi Menjadi 3 Ruang Kelas, Kelas A1 Khusus  Santri Iqro' 1 dan 2, Kelas A2 Khusus Santri Kelas 3-4, Kelas B Khusus Santri Tingkatan JUZ Kelas 5-6

Pembelajaran Di TPQ Nurul Yaqin Bontomate'ne dilaksanakan seminggu 5 kali, yaitu setiap hari Senin,Selasa,Rabu,Kamis,Jum'at. Proses Belajar Mengajar Dimulai pukul 14.00 sampai 17.00 WITA. dan Tenaga pengajar di TPQ Nurul Yaqin Bontomate'ne sebanyak 5 Orang, diantaranya 4 Ustadzah dan 1 Ustadz. 

Kegiatan Mewarnai Gambar Islami Setiap Hari Jum'at
Kegiatan Mewarnai Gambar Islami Setiap Hari Jum'at

Kegiatan Mewarnai Gambar Islami Setiap Hari Jum'at
Kegiatan Mewarnai Gambar Islami Setiap Hari Jum'at

TPQ Nurul Yaqin Bontomate'ne tidak ada kurikulum secara pasti sehingga lebih menekankan pada kemampuan membaca dan menulis iqro', meskipun demikian juga ada materi pendukung seperti Fiqih, Al-qur'an Hadits, Sejarah Islam, dan Aqidah Akhlak. Selain itu, juga melatih santri dalam hal menghafal Al-qur'an serta Do'a sehari-hari maupun hadits-hadits pendek. Karena meskipun lebih menekankan pada kemampuan membaca dan menulis, pengetahuan agama pun juga di sampaikan. Sehingga, perlu adanya ujian tertulis untuk mengetahui kemampuan santri dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh pengajar. Penentuan naik atau tidaknya santri ditentukan oleh pengajar masing-masing disetiap jilid, karena yang lebih mengetahui keseharian santrinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun