Mohon tunggu...
Shavanna Ambar K
Shavanna Ambar K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Gimana Sih Menurut Pengunjung?

9 Mei 2023   23:05 Diperbarui: 9 Mei 2023   23:08 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Literasi Martha Christina Tiahahu setelah hujan (28/4) - Dokumentasi pribadi

Siang (28/4) pukul 2 siang, jalanan Blok M tidak terlihat seramai biasanya. Tidak ada antrian busway yang biasa dilihat ketika pagi atau sore hari. Kepulan awan abu-abu di langit menandakan hujan akan turun dalam waktu dekat, walau angin yang menghembus tidak begitu kencang.

Perjalanan kaki dari halte busway CSW 1 menuju Taman Literasi Martha Christina Tiahahu tidak lama, hanya memakan waktu sekitar 3-5 menit maksimal dan melewati trotoar yang rapih dan mulus. Akses menuju Taman Literasi mudah, karena dekat dengan beberapa halte busway dan juga stasiun MRT Blok M.

Sayangnya, hujan turun sesampainya di Taman Literasi. Tak hanya itu, ruang komunitas juga penuh sehingga tidak bisa dikunjungi pada jam itu. Untungnya, terdapat beberapa kafe dan restoran lainnya dimana kita bisa menghabiskan waktu di dalam tanpa terkena hujan. Juga terdapat tempat peminjaman buku di luar sehingga bisa kita pinjam tanpa harus masuk ke dalam ruang komunitas. Walaupun begitu, restoran dan kafe tidak penuh dan masih bisa dihitung sepi.

"Iya, biasanya di sini ramenya baru pas jam pulang kantor sama pas hari libur," ucap Rendi, seorang karyawan bank yang sering mengunjungi taman tersebut.

Menurutnya, Taman Literasi merupakan tempat yang enak dikunjungi di waktu luang, untuk beristirahat atau melanjutkan kegiatan kerja. Ia sendiri sering ke Taman Literasi seusai kerja, dan juga untuk mencari klien bank.

Puti, seorang mahasiswa yang baru pertama kali mengunjungi taman tersebut, berpendapat bahwa secara keseluruhan ia sangat menyukainya. Menurutnya lingkungannya nyaman dan bersih, sehingga menjadi lokasi yang enak untuk menghabiskan waktu bersama teman. Namun ia sangat menyayangkan hujan yang turun dan membuatnya tidak bisa nongkrong di bagian tengah taman tersebut.

Walau begitu, keduanya berpendapat bahwa Taman Literasi Martha Christina Tiahahu masih bisa dikembangkan dan diperbaiki. Hal pertama yang menurut Rendi dan Puti perlu diperbaiki adalah ruang komunitas-nya. Walaupun fasilitasnya sudah bagus, namun mereka menganggap ruang tersebut masih kurang luas dan tidak bisa memuat kapasitas orang banyak.

Hal ini dapat dipahami karena ukuran ruang komunitas di taman tersebut tidak jauh beda dengan ukuran kafe-kafe lain yang berada di deretan tersebut. Kesempitan ruangan ini sangat disayangkan karena banyak pengunjung yang datang untuk mengunjungi ruang komunitas.

Masih dengan topik ruangan sempit, menurut Rendi, kamar mandi dan ruang ibadah Taman Literasi masih kurang. Di jam ramai, ia perlu mengantri cukup lama untuk beribadah, dan sama halnya dengan kamar mandinya.

Untuk fasilitas, Rendi sangat menyayangkan area outdoor di lantai 2, dimana tidak terdapat kursi atau fasilitas duduk lainnya. Lantai 2 juga tidak memiliki hal yang begitu menarik sehingga ia jarang mengunjungi lantai tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun